Conveyor Belt Cleaner : Membersihkan dan Meningkatkan Umur Belt
PT. Alkabelt Sukses Bersama Menjadi Agent Fenner Dunlop BV di Indonesia
PT. Alkabelt Sukses Bersama ditunjuk sebagai Agent Fenner Dunlop Di Indonesia. Fenner Dunlop BV Sebagai sebuah perusahaan Manufaktur Conveyor Belt terbesar didunia serta nama besar yang disandang.
Harga Saham Tambang Batu Bara Kembali Menguat
Indeks saham gabungan bergerak sideways sepanjang perdagangan sesi I, Rabu (02/09/2020)dan mencoba untuk menembus level resisten baru di 5.400 - 5.600
Bellebanne Cleaner Kembali Masuk memasarkan produknya Di Indonesia
Bellebanne Cleaner mulai memasarkan produknya di Indonesia secara langsung. Produk-produk mereka yang sudah teruji disejumlah aplikasi di australia dan amerika sekarang mulai merambah pasar indonesia
Industri Energi Di Indonesia kembali bersemangat
setelah melewati kelesuan karena anjloknya harga batubara, saat ini para pelaku bisnis energi kembali bersemangat.
Suply batu pecah di Indonesia masih jauh dari cukup
dengan banyaknya kebutuhan project infra struktur di indonesia namun tidak didukung banyaknya industri pemecah batu maka suply batu pecah kekurangan suply.
Jumat, 04 September 2020
Sabtu, 29 Agustus 2020
Pemerintah menggulirkan program Bantuan Subisidi Upah (BSU) BPJS Ketenagakerjaan
Pemerintah menggulirkan program Bantuan Subisidi Upah (BSU) atau subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan. Pencairan tahap pertama akan dilakukan pada akhir Agustus 2020.
Bantuan subsidi gaji BPJS
Bantuan subsidi gaji Rp 600.000 diberikan untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan sebagai stimulus untuk meningkatkan daya beli dan mencegah resesi ekonomi. Bantuan pemerintah tersebut akan langsung diberikan per dua bulan ke rekening masing-masing pekerja. Jadi, setiap karyawan akan dua kali menerima transfer dari pemerintah dengan nominal Rp 1,2 juta.
Total, setiap karyawan akan menerima bantuan BLT pekerja atau BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp 2,4 juta. Selain gaji di bawah Rp juta, syarat lainnya yakni WNI, terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan pada Juni 2020, memiliki rekening bank, dan bukan karyawan BUMN atau PNS. Baca juga: Sudah 13,7 Juta Rekening Penuhi Syarat Terima Subsidi Gaji Rp 600.000.
Dikutip dari laman resmi BPJS Ketenagakerjaan, Selasa (25/8/2020), berikut cara cek BPJS Ketenagakerjaan untuk status kepesertaan bisa dilakukan lewat 4 metode. 1. Aplikasi BPJSTK Mobile ( BPJSTKU Personal Service) Peserta harus mengunduh aplikasi BPJSTK Mobile di Android, iOS, dan BlackBerry. Setelah mengunduh, peserta harus melakukan registrasi terlebih dahulu untuk mendapatkan PIN.
Syarat registrasi di aplikasi BPJSTK
Syarat registrasi di aplikasi BPJSTK Mobile antara lain Nomor KPJ (ada di kartu BPJS Ketenagakerjaan), NIK e-KTP, dan tanggal lahir, dan nama. Setelah terdaftar dan login, peserta dapat mengetahui status kepesertaan BPJAMSOSTEK. Kemudian pilih di "Kartu Digital".
Setelah muncul tampilan kartu digital BPJS Ketenagakerjaan, klik di tampilan tersebut, bagian bawah akan terlihat status kepesertaan BPJS TK (aktif/tidak aktif). 2. Website sso.bpjsketenagakerjaan.go.id ( sso.bpjsketenagakerjaan.go.id login) Cara cek status kepesertaan dan saldo JHT (cek BPJS Ketenagakerjaan) bisa dilakukan melalui laman sso.bpjsketenagakerjaan.go.id.
Masuk ke https://sso.bpjsketenagakerjaan.go.id/. Masukkan alamat email di kolom user. Masukkan kata sandi. Setelah masuk, pilih menu layanan. Baca juga: Ini Jadwal Pencairan BLT Subsidi Gaji Rp 600.000 Apabila belum terdaftar di laman tersebut, bisa melakukan registrasi dengan cara: Masuk ke https://sso.bpjsketenagakerjaan.go.id/.
Pilih menu registrasi. Isi formulir sesuai dengan data nomor KPJ Aktif, nama, tanggal lahir, nomor e-KTP, nama ibu kandung, nomor ponsel, dan email. Apabila berhasil, kamu akan mendapatkan PIN. PIN dikirim melalui email dan SMS dari nomor ponsel yang didaftarkan. 3. Kirim SMS Cara melalui SMS sebenarnya diperuntukkan untuk mengecek besaran saldo JHT.
CARA CEK SALDO JHT
Pengecekan saldo JHT juga bisa digunakan sekaligus untuk mengetahui apakah status kepesertaannya masih aktif atau tidak. Ketik pada layar HP: DAFTAR(spasi)SALDO#Nomor KTP#NAMA#Tanggal lahir#Nomor peserta, kemudian kirim SMS? ke 2757. Untuk tanggal lahir gunakan format dd-mm-yy. 4. Datang ke kantor cabang
Cara cek status kepesertaan yang paling tradisional adalah datang langsung ke kantor BPJS Ketenagakerjaan. Peserta BPJS Ketenagakerjaan juga harus membawa persyaratan untuk mengecek kepesertaan yakni KTP dan Kartu Kepesertaan. Baca juga: Ini Syarat Rekening Bank yang Bisa Dapat Subsidi Gaji Rp 600.000 Pencairan ditunda Sebelumnya, pemerintah memastikan untuk menunda pencairan program Bantuan Subsidi Upah atau subsidi gaji Rp 600.000.
Rencana awalnya Bantuan Subisidi Upah BPJS, tahap pertama pencairan subsidi gaji karyawan ini bisa diimplementasikan mulai 25 Agustus 2020. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, penundaan terpaksa dilakukan untuk menambah waktu penyesuaian data yang diserahkan BP Jamsostek agar penerimanya tepat sasaran.
Kalau di juknisnya (petunjuk teknis) waktu paling lambat empat hari untuk melakukan check list. Jadi 2,5 juta (pekerja batch pertama) kami mohon maaf butuh kehati-hatian untuk menyesuaikan data yang ada," kata Ida dalam keterangannya, Senin (24/8/2020).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan, pencairan bantuan pemerintah lewat subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan yang sempat tertunda ini akan mulai dilakukan pada akhir bulan ini. Dengan kata lain, pencairan bantuan subsidi gaji Rp 600.000 paling lambat 31 Agustus 2020. Baca juga: Pegawai Honorer Juga Dapat Subsidi Gaji,
Ini Penjelasan Menaker "Kami butuh waktu 2,5 juta itu bukan angka yang sedikit. Kami memang menargetkan bisa dilakukan transfer itu dimulai dari akhir bulan Agustus ini," terang Ida. "Maka, kami tadi menerima untuk batch pertama 2,5 juta. Nah, dari 2,5 juta ini, kami akan melakukan check list untuk mengecek kesesuaian data yang ada," lanjut dia.
Pemerintah menyiapkan anggaran Rp 37,7 triliun untuk program bantuan subsidi gaji karyawan ( subsidi gaji 5 juta). Total ada 15,7 juta peserta aktif BP Jamsostek yang ditargetkan sebagai calon penerima bantuan BLT BPJS Ketenagakerjaan. Anggaran subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan berasal dari anggaran negara atau APBN, bukan dialokasikan dari dana kelolaan BP Jamsostek yang berasal dari iuran pekerja.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Cara Cek Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan",
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Muhammad Idris
REPOST oleh : alkabelt pada artikel https://alkabelt.com/bantuan-subisidi-upah-bpjs/
Jumat, 21 Agustus 2020
Cara Hot Splicing Conveyor Belt type Fabric
Cara Hot Splicing Conveyor Belt type Fabric, berikut adalah langkah demi langkah untuk melakukan penyambungan belt conveyor dengan metode hot splicing.
Standard Penyambungan conveyor belts Metode HOT Splicing ISO 14890:
Penyambungan Conveyor Belt dengan menggunakan metode “Hot splicing” dengan mono dan multi- ply conveyor belts Dengan textile carcass (DIN EN ISO 14890) dan cover rubber yang terbuat dari bahan polimer berikut:
– Natural rubber (NR)
– Styrene butadiene rubber (SBR)
– Isoprene rubber (IR)
– Butadiene rubber (BR)
– Campuran Rubber (NR + SBR)
PERHATIKAN KONDISI LAPANGAN HOT SPLICING BELT FABRIC!!!
Untuk Memastikan kualitas dan daya tahan panas, area kerja haruslah dalam keadaan bersih dan berhati hati dalam menggunakan dalam menerapkan /mengaplikasikan produk splicing adalah sangat penting. Terutama kebersihan tinggi sangat dipersyaratan berlaku pada Lapisan fabric dan produk splicing. Mohon untuk dapat memperhatikan hal berikut:
"Tidak mencemari lebih baik Daripada membersihkan setelah tercemar!!!" Hanya Conveyor Belt yang bersih dan kering yang dapat dilakukan penyambungan. membersihkan conveyor belt, jika diperlukan lakukan hal berikut:
– Membuang kotoran yang larut dalam air seperti garam dan pupuk Dan cuci dengan air
– Bersihkan zat berminyak atau berminyak Dengan Solvent Cleaning Fluid.
Jika perlu, keringkan Belt menggunakan Drying Hood, pengering udara atau bagian bawah yang dipanaskan sebelumnya persiapan lebih melanjutkan pekerjaan.
MATERIAL YANG DIBUTUHKAN HOT SPLICING CONVEYOR BELT FABRIC
Solution
Tie Gum
TOP / Bottom Cover
Solvent Cleaning
HARAP PERHATIKAN KADALURSA PRODUK!
Harap perhatikan tanggal kadaluwarsa Produk Splice pada kemasannya! Kekuatan Bonding Pada fabric belt Adapun kekuatan bonding atau daya rekat Antara fabrik ke fabrik Pada Conveyor Belt Adalah 4,5 N/mm
PERALATAN KERJA HOT SPLICING CONVEYOR BELT
Gunakan hanya alat dan peralatan yang sangat berguna. Instrumen pengukuran selalu harus dikalibrasi.
– Belt tensioners
– Chain winch
– Screw clamps
– Measuring tape
– Metal ruler
– Flat angle
-Plmb line
– Marking crayon (white)
– 6" knife
– Don Carlos knife Off-set knife Ply knife
– Ply lifter
– Whetstone
– Scissors
– Pincers
– Grip tongs
– Hand brush
– Cement brush
– Stitcher
– Cable drum
– Vulcanizing press
– Rubber Cut or
– Branding iron
– Buffing motor (with flexible shaft and wire brushes)
– Off-set knife
– Ply knife
– Safety goggles
– Drying hood
Cara Hot Splicing Conveyor : Pemilihan Arah step Sambungan
Sambungan berjalan melawan arah Conveyor. Kami merekomendasikan metode ini,
karena hal itu akan mempengaruhi daya tahan sambungan, bahkan jika terjadi tekanan scraper yang agresif.
Sambungan berjalan pada arah Conveyor. Metode alternatif untuk belt dengan tension tinggi dan pemasangan dengan diameter drum yang relatif kecil (lihat standar ISO 3684).
Structure dan dimensi hot splices
PERSIAPAN UMUM HOT SPLICING
Persiapkan tools, equipment dan splicing products. Jika belt telah dalam posisi terpasang, Tempatkan platform kerja pada head atau tail pulley. Jika tidak pasanglah pada konstruksi conveyor dengan melepaskan roller idler jika memungkinkan. Posisikan sedemikian rupa hingga conveyor belt tidak berjalan dengan posisi yang lurus dan tanpa tegangan.
LANGKAH-LANGKAH HOT SPLICING
KUPAS BELT
Kasarkan permukaan top cover yang telah dikupas dengan sangat berhati-hati dan pastikan tidak merusak permukaan fabrik deengan menggunakan tools buffing seperti gerinda atau rotating wire brush. Saat melakukan buffing jangan sampai hangus lalu bersihkan sisa / debu dengan menggunakan brush halus.
Oleskan Larutan Heating Solution Rema Tip Top STL RF4 secara merata pada permukaan dan oleskan dua lapis pada semua splicing area serta joint gaps kedua ujung belt. Gunakan sikat dengan bulu sikat yang pendek. Biarkan lapisan pertama kering dengan sempusekitar 30 menit.lalu lakukan pengoleasn kedua kering dengan sempurna kurang lebih 30menit dengan temperatur 20°C, hingga dapat dirasakan permukaan sedikit lengket. Lakukan pengecekan dengan menempelkan punggung jari ke permukaan area pengeleman.
TEMPELKAN BELT HOT SPLICING
Tempelkan bagian sabuk atas dan bawah, sejajarkan dengan tepat dan hindari jebakan udara. Area splicing harus sesuai persisnya. Jangan tumpuk fabric ply berada pada level yang sama. Tekan atau rekatkan pada keseluruhan area splicing dari centeroutwards.
Tutupi seluruh area splicing dengan kain penyimbang tekanan. Turunkan area permukaan yang tidak rata dengan menggunakan potongan kain penyearah tekanan (terutama jika bagian penutup atas sudah aus atau jika terjadi benturan tumpang tindih).
CURING TIME HOT SPLICING
Setelah Curing siklus, matikan sistem curing (lepaskan kabel untuk memotong catu daya). Biarkan sabuk pengaman menjadi dingin sampai suhu di bawah 60 ° C, pada media vulkanisir yang tertutup. Lalu buka lengan silang. Lepaskan cross arm atas, pelembab platens dan kain penyimbang tekanan.
Final measures Hot Splicing
- Lakukan Pengecekan hasil vulcanization seperti Shore hardness, absence of porosity, elasticity dan ketebalan rubber splicing).
- singkirkan material yang yang berlebihan serta alat alat seperti scissors dan buffing tool.
- jika memungkinkan, tandai area splicing:
– Gunakan REMA TIP TOP Rubber Cut
– Gunakan REMA TIP TOP (electric) marking iron
Contoh Marking sesuai DIN 22102 bag. 1: - Singkirkan bagian bawah dari vulcanizing press serta platform. Pasang kembali carrying idlers, serta belt tensioners.
- Conveyor belt kembali dapat digunakan atau dioperasikan setelah area splicing telah dingin sesuai ambient temperature.
Conveyor Belt Cleaner : Membersihkan dan Meningkatkan Umur Belt
Conveyor Belt Cleaner : Membersihkan dan Meningkatkan Umur Belt
Apakah itu Conveyor belt Cleaner? Sebagaimana namanya, pembersih Belt Conveyor menghilangkan bahan yang lengket pada Belt conveyor hingga menjaganya tetap bersih.
Pembersih utama (Primary Cleaner) menghapus bahan yang lebih kasar menempel di Conveyor belt. Material yang masih menempel di belt Setelah keluar dari Head Pulley atau drive pulley.
Secundary Cleaner, di sisi lain, digunakan untuk membersihkan sisa-sisa kotoran yang menempel di belt.
Peranan Belt Cleaner sangat penting dimana fungsinya sebagai pembersih akan memastikan bahwa Conveyor tetap bersih. Dengan menjaga belt selalu bersih maka belt dan sparepart lainnya akan lepas dari masalah aus kikis (Abrassion).
kebersihan Conveyor membuat umut belt lebih lama begitu juga dengan semakin sedikit downtime akibat kerusakan dini dari bagian-bagian pendukung conveyor.
Belt Cleaner berkinerja tinggi menjaga belt tetap bersih, menghapus Carry Back, dan membuat sistem conveyor lebih aman dan produktif. Fungsi Belt Cleaner yang membersihkan belt bekerja dengan semua ukuran dan kecepatan belt, industri apapun maupun jenis materialnya.
Solusi Belt Cleaner juga memberikan pembersihan belt yang bekerja di lingkungan yang paling menantang dan unik, seperti pada sistem conveyor dengan ruang minimal di sekitar Head Pulley .
Mengatasi Carry Back
Fungsi Belt Cleaner Menghapus carry back secara efektif dan efisien. Sekalipun Belt Cleaner adalah pembersih Belt conveyor primer adalah solusi sederhana namun sangat efektif untuk meningkatkan kinerja material handling.
Dengan belt Cleaner, Belt conveyor akan dibersihkan antara 97-99%. Belt Cleaner Memecahkan masalah material carry back pada conveyor belt.
Cara Kerja Conveyor Belt Cleaner
Umumnya belt Cleaner di Instal Sepasang. yakni Primary Belt Cleaner dan Secundary Belt Cleaner.
Primary Belt Cleaner akan membersikan belt conveyor dari material kasar.
Secundary Belt Cleaner membersihkan sisa-sisa kotoran yang masih menempel pada belt Conveyor.
Primary Cleaner, Secondary Cleaner, Tertiery Cleaner, V Plough, Diagonal Plough.
Pada umumnya Belt cleaner dipasang di area Head Pulley Namun dibeberapa kasus dapat dipasang di Tail Pulley dan Take up Pulley.
Conveyor Belt Cleaner : Kegunaan dan aplikasi
Tambang Batubara (Permukaan / Bawah Tanah) Batuan Keras (Emas, Tembaga, Platinum, Bijih Besi, dll) PLTU, Fasilitas Muat Pelabuhan Salt Steel Pupuk Kimia Pasir & Kerikil Agregat Batu Hancur Mobile Crushing Persiapan Tanaman Biji Semen.
Manufaktur Belt Cleaner
Bellebanne merupakan manufaktur dan designer sejumlah type belt cleaner yang sudah populer sejak tahun 1970an namun demikian saat ini banyak brand yang mencontoh produk ini. Sejumlah type belt cleaner yang di rancang bellebanne adalah :
- Pre Cleaner Type H
- Secundary Cleaner Type U
- Secondary Cleaner Type P
- Secondary Belt Cleaner Type R dengan tungsten carbide
- Tungsten Carbide Belt Cleaning Type A
- Primary Belt Cleaner Type E dengan polyurethane
Belakangan ini, banyak ditemukan sejumlah produk di dunia juga memproduksi produk yang sama atau mirip dengan type diatas.
Variant Belt Cleaner
Secara umum, macam-macam belt cleaner ada 3 jenis, yakni primary belt cleaner, secundary belt cleaner dan terthier.
Beberapa type Blade Belt Cleaner
Saat ini blade belt cleaner dibuat dari bahan ; tungsten carbide, Poliuretan dan ceramic.
masing masing blade memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.
Tungsten Carbide Blade Conveyor Belt Cleaner paling efektif
Dengan meningkatkan kinerja belt cleaner maka akan memberikan keuntungan berlipat seperti:
Peningkatan profitabilitas - Menghilangkan carryback mengurangi material buronan dan meminimalkan biaya pembersihan dan pemeliharaan yang tidak perlu.
Lebih sedikit kehilangan material - Dengan mengikis belt hingga bersih di head pulley, pembersih belt menghilangkan masalah carry back dan menjaga material massal bergerak ke arah yang benar melalui titik transfer atau ke dalam Hopper.
Peralatan conveyor yang lebih tahan lama - Bahan yang dibawa kembali di bawah sabuk sering kali berakhir di dalam sistem konveyor dan dapat merusak roller dan idler sekaligus menyebabkan belt berkeliaran dan berjumbai.
Biaya energi yang lebih rendah - Saat material menempel pada belt di luar head pulley, penambahan bobot material yang menempel di belt membuat peralatan bekerja lebih keras sehingga menggunakan lebih banyak energi.
Lingkungan kerja yang lebih aman - Ketika material buronan menumpuk di bawah Belt, pekerja dapat dengan mudah slip dan jatuh saat mencoba berjalan melalui kekacauan tersebut.
Ditambah lagi, debu yang tidak dapat dikontrol dapat menyebabkan gangguan kesehatan saat dihirup dan dapat nyala api sehingga menyebabkan ledakan yang mematikan.
Masalah debu berkurang - Debu buronan sering kali merupakan produk sampingan dari material yang jatuh dari bawah sabuk dalam perjalanan pulang.
Cara Pemasangan Belt Cleaner
Adapun cara pemasangan belt cleaner sangat sederhana. Umumnya engineer bawaan conveyor system sudah menyiapkan posisi belt cleaner. Kadang memang dibutuhkan sedikit modifikasi pada Chute atau hopper.
Panduan Pemasangan Belt Cleaner akan membantu Anda memahami pengoperasian produk dan membantu membuatnya berfungsi dengan baik efisiensi maksimum selama masa pakai.
Sangat penting untuk pengoperasian yang aman dan efisien agar informasi dan pedoman yang disajikan disajikan dengan benar dipahami dan diterapkan. Manual Book akan memberikan tindakan pencegahan keselamatan, petunjuk pemasangan, prosedur perawatan dan tips pemecahan masalah.
Namun, jika memiliki pertanyaan lain atau masalah yang tidak tercakup, silakan kunjungi situs kami atau hubungi kami.
Departemen Layanan Pelanggan:
Blade cleaner yang sederhana dan dapat diservis, yang terbuat dari Carbide atau uretan, memberikan solusi yang tangguh namun lembut untuk tantangan pembersihan belt.
Segmen blade pada pembersih sesuai dengan belt yang aus atau rusak, sedangkan penegang spring tensioner memastikan interaksi blade-to-belt yang konsisten dan tekanan konstan pada belt.
Masalah yang muncul dalam penggunaan Belt Cleaner
Selama ini blm ada masalah yang ditimbulkan dengan pemasangan belt cleaner. Selama pemilihan cleaner cocok dengan aplikasi.
Namun masalah akan muncul saat anda tidak menggunakan Belt Cleaner. permasalahan lain dan beberapa biaya yang suka-tidak suka harus dikeluarkan. Diantaranya :
- Kerugian akibat Kehilangan material karena tidak semua material yang berjatuhan bisa dikembalikan ke conveyor.
- Pengeluaran upah pembersihan yang rutin.
- Kerugian yang ditimbulkan akibat kerusakan dini return roller karena efek abrasi dari carryback.
- Biaya kerusakan belt akibat mistracking karena penebalan material di return roller.
- Potensi kecelakaan kerja karena area kerja tertutup material carryback yang menumpuk.
- Operator / teknisi maintenance sulit untuk monitoring kondisi conveyor karena akses tertutup dan turun semangat petugas kebersihan karena permasalahan carryback akan terjadi lagi.
dan masih banyak masalah lain yang bersumber dari masalah di atasc
Belt Cleaner Type A
Belt Cleaner Type A Secundary Belt Cleaner telah menjadi pembersih sekunder yang berhasil selama lebih dari 30 tahun. Belle Banne telah terbukti efektif dalam menjaga Belt konveyor yang bersih di berbagai aplikasi.
Belt Cleaner Type U
Belt Cleaner Type U, adalah innovasi Bellebanne – Nippontshusho Jepang yang belum tertandingi membersihkan material basah dan lengket seperti Lumpur. sudah teruji di applikasi : Vale Indonesia, PT. Bukit Asam dll
Belt Cleaner Type R
Belt Cleaner Type A Secundary Belt Cleaner telah menjadi pembersih sekunder yang berhasil selama lebih dari 30 tahun. Belle Banne telah terbukti efektif dalam menjaga Belt konveyor yang bersih di berbagai aplikasi.
Rabu, 19 Agustus 2020
MANUAL BOOK CONVEYOR SYSTEM
MANUAL BOOK CONVEYOR SYSTEM
Didalam melakukan proses design Conveyor Belt system telah disepakati sejumlah standard. Berikut standard-standard yang berlaku dalam conveyor system.
Kami menerima jasa pembuatan conveyor belt, jasa fabrikasi conveyor sistem. Tim kami dilengkapi dengan teknologi conveyor design dengan software-software terkenal seperti Conveyor Calculator, Overland Conveyor serta CAD.
MANUAL BOOK CONVEYOR SYSTEM : ISO (WORLD)
251:2012
Conveyor belts with textile carcass - Widths and lengths
252:2008
Conveyor belts - Ply adhesion between constitutive elements - Test method and requirements
282:1992
Conveyor belts - Sampling
283:2015
Textile conveyor belts - Full thickness tensile strength and elongation - Specifications and method of test
283-1:2001
Textile conveyor belts - Determination of tensile strength, elongation at break and elongation at the reference load
284:2013
Conveyor belts - Electrical conductivity - Specification and test method
340:2013
Conveyor belts - Flame retardation - Laboratory scale flammability - Specifications and test method
432:1989
Ply type conveyor belts - Characteristics of construction
433:2017
Conveyor belts - Marking
505:2018
Conveyor belts - Method for the determination of the tear propagation resistance of textile conveyor belts
583:2007
Textile conveyor belts - Tolerances on total thickness and thickness of covers - Test methods
583-1:2008
Conveyor belts with a textile carcass - Total thickness and thickness of elements - Methods of test
703:2017
Manual Book Conveyor System - Transverse flexibility and troughability - Test method
7623:2015
Steel cord conveyor belts - Cord-to-coating bond test
1120:2013
Conveyor belts - Determination of strength of mechanical fastenings - Static test method
1431:2004
Rubber - Resistance to ozone cracking
1554:1999
Conveyor belts - Drum friction test
2148:1974
Continuous handling equipment - Nomenclature
2230:2002
Rubber products - Guideline for storage
3684:1990
Conveyor belts - Determination of minimum pulley
3870:1976
Conveyor belts (fabric carcass) - Adjustment of take-up device
4195:2012
Conveyor belts - Heat resistance - Requirements and test method
4649:2010
Determination of abrasion resistance
4661-1:1993
Rubber, vulcanized or thermoplastic - Preparation of samples and test pieces - Physical tests
5048:1989
Belt conveyors; calculation of operating power and tensile forces
5284:1986
Conveyor belts - List of equivalent terms
5285:2012
Conveyor belts - Guide to storage and handling
5293:2008
Conveyor belts - Formula for transition distance on three equal length idler rolls
5924:1989
Fire tests - Reaction to fire - Smoke generated by building products (dual-chamber test)
7590:2018
Steel cord conveyor belts - Methods for the determination of total thickness and cover
7622-1:2013
Steel cord conveyor belts - Longitudinal traction test - Part 1: Measurement of elongation
7622-2015
Steel cord conveyor belts - Longitudinal traction test - Part 2: Measurement of tensile strength
7623:2016
Steel cord conveyor belts - Cord-to-coating bond test - Initial test and after thermal treatment
8094:2013
Steel cord conveyor belts - Adhesion strength test of the cover to the core layer
9856:2017
Conveyor belts - Determination of elastic and permanent elongation and calculation of elastic modulus
10247:1990
Conveyor belts - Characteristics of covers - Classification
10357:1989
Conveyor belts - Formula for transition distance on three equal length idler rollers (new method)
12881-1:2008
Conveyor belts - Propane burner test
12881-2:2008
Conveyor belts - Large scale flammability test
12882:2002
Conveyor belts for general use - Electrical and fire safety requirements
13827:2004
Steel cord conveyor belts - Determination of horizontal and vertical position of the steel cords.
14890:2013
Conveyor belts - Specification for conveyor belts of textile construction for general use
14973:2004
Conveyor belts for underground use - Electrical and fire safety requirements
15236-1:2017
Steel cord conveyor belts for general purpose - Requirements
15236-2:2017
Steel-cord conveyor belts - Preferred types
15236-3:2017
Steel-cord conveyor belts - Safety requirements for underground use
16851:2013
Textile conveyor belts - Determination of the endless length
18573:2012
Conveyor belts - Test atmospheres and conditioning
20238:2017 (draft)
Conveyor belt - Testing of drum friction
22721:2010
Textile conveyor belts for underground mining
STANDARD CONVEYOR BELT SYSTEM : DIN (GERMANY)
252
Ply separation strength
284
Electrical conductivity; specifications and test method
340
Laboratory scale flammability characteristics; requirement and test method. Rev. Oct 2013.
505
Method for the determination of the tear propagation resistance of textile conveyor belts
583
Textile conveyor belts; total thickness and thickness of constructional elements
703
Troughability
1120
Determination of strength of mechanical fastenings; static test method. Issue 2013.
1554
Drum friction test
3051
Steel wire ropes - characteristics
7716
Rubber products; requirements for storage, cleaning and maintenance
9856
Determination of elastic and permanent elongation and calculation of elastic modulus
12385
STANDARD CONVEYOR BELT SYSTEM : DIN (GERMANY) Lanjutan
Steel wire ropes
12881-1
Fire simulation flammability testing; propane burner test
12881-2
Fire simulation flammability testing; large scale fire test
12882
Conveyor belts for general use; electrical and flammability safety requirements.
13827
Steel cord conveyor belts; determination of displacement of steel cords
14890
Specification for rubber or plastics covered conveyor belts of textile construction for general use
14973
Conveyor belts for underground use; electrical and fire safety requirements.
15236-3
Steel cord conveyor belts; special safety requirements for underground use
16851
Textile conveyor belts; determination of endless length
16974
Conveyor belts - Indentation rolling resistance - Requirements, testing
20340
Flammability of conveyor belts; specifications and method of test
22100-1
Synthetic materials for underground use; hygiene requirements
22101
Basics for the design of belt conveyors (new version of Dec.2011 superseding the 1982 and 2002 issues)
22102-1
Textile carcass conveyor belts - Requirements
22102-2
Textile carcass conveyor belts - Testing
22102-3
Textile carcass conveyor belts - Vulcanized splices
22103
Fire resistant conveyor belts for coal mining
22104
Antistatic conveyor belts; requirements and testing
22107
Continuous mechanical handling equipment; idler sets for belt conveyors, principal dimensions
22109-1
Single-ply textile carcass conveyor belts for underground use - Requirements
22109-2
Two-ply rubber conveyor belts for underground use - Requirements
22109-4
Two-ply conveyor belts for underground hard coal mining - Requirements
22109-5
Textile conveyor belts for hard coal mining - Marking
22109-6
Textile conveyor belts for hard coal mining - Testing
22110
Dynamic testing of conveyor belt joints
22112
Belt conveyors for underground coal mining
22117
Conveyor belts for coal mining; determination of the limiting oxygen index (LOI)
22118
Textile carcass conveyor belts for use in underground coal mines; fire testing
22120
Scraper rubber for underground coal mining
22121
Textile carcass conveyor belts for coal mining; permanent joints
22123
Indentation rolling resistance of conveyor belts - Requirements, testing (see EN DIN 16974)
22129
Steel cord conveyor belts for underground coal mining
22131
Steel cord conveyor belts
22721
Textile conveyor belts for underground use
22123
Indentation rolling resistance of conveyor belts
28094
Steel cord conveyor belts; adhesion strength test of core to cover layer
53504
Testing of breaking strength and elongation of rubber
53505
Testing of hardness of rubber (Shore A and D)
53507
Testing of tear strength of rubber
53513
Determination of the visco-elastic properties of rubber
53516
Testing of abrasion resistance of rubber
STANDARD CONVEYOR BELT SYSTEM : AS (AUSTRALIA)
1332-2000
Textile conveyor belts
1333-2000
Steel-cord conveyor belts
1334-2019
Testing of conveyor belts
1334.1-2016
Testing of conveyor belts - Determination of length
1334.2-2016
Testing of conveyor belts - Determination of thickness
1334.3-2016
Testing of conveyor belts - Determination of tensile strength and elongation
1334.4-2016
Testing of conveyor belts - Determination of troughability
1334.7-2016
Testing of conveyor belts - Determination of ply adhesion
1334.8-2016
Testing of conveyor belts - Determination of resistance to tear
1334.9-2016
Testing of conveyor belts - Determination of electrical resistance
1334.10-2019
Testing of conveyor belts - Determination of ignitability and flame propagation
1334.11-2016
Testing of conveyor belts - Determination of ignitability and surface temperature subjected to friction
1334.12-2016
Testing of conveyor belts - Determination of combustion propagation
1334.13:2017
Indentation rolling resistance of conveyor belts
3552-2016
Guide to splicing steel cord conveyor belts
4024.3611:2015
Belt conveyors for bulk material handling
4035-2016
Glossary of terms
4042.3610
Conveyors - General safety standard
4076.1-2016
Determination of strength of mechanical fasteners
4606-2012
Fire resistant and antistatic requirements for underground belting
5145
Conveyor belt indentation rolling resistance
STANDARD CONVEYOR BELT SYSTEM : CHINA
GB/T 7984-2001
Textile conveyor belts for general use
GB/T 9770-2001
Steel cord conveyor belts for general use
GB/T 10822-2003
Flame resistant textile conveyor belts for general use
HG/T 3714-2003
Oil resistant conveyor belt
GB/T 20021-2005
Heat resistant conveyor belts
MT 668-2008
Steel cord fire resistant conveyor belting for underground coal mining
MT830-2008
Textile reinforced fire resistant conveyor belts for underground coal mining
STANDARD CONVEYOR BELT SYSTEM : USA
There are no standards for heavy-duty conveyor belts in the US.
Only a few cover grades are determined by the US Rubber Manufacturer's Association (RMA), which are widely being used.
Officially, the RMA recommendations were replaced by ARPM (Association for Rubber Product Manufacturers) specifications in 2011.
Minggu, 19 Juli 2020
FIRE RESISTANT BELTING UNTUK PLTU
FIRE RESISTANT BELTING dan CARA MEMILIH CONVEYOR YANG BERPOTENSI TERBAKAR - PENGGUNAAN GENERAL BELTS DI ATAS TANAH
Jika belt tidak berkinerja sesuai dengan pabrikan klaim dengan memakai prematur atau merobek terlalu mudah untuk Misalnya, risiko terhadap kehidupan relatif kecil.
Tetapi jika sebuah conveyor belt yang ditentukan sebagai penghambat api menangkap api tetapi tidak menolak api seperti yang seharusnya dilakukan kemudian konsekuensinya bisa menjadi bencana besar.
FIRE RESISTANT BELTING : NO CONVEYOR BELT IS FIRE PROOF
Yang paling penting untuk diingat adalah FIRE RESISTANT BELTING itu tidak bisa sepenuhnya tahan api. Karet yang digunakan untuk penutup dan skim karet antara lapisan kain bisa direkayasa untuk menahan api tetapi struktur sabuk lengkap tidak bisa dibuat tahan api.
Saat memilih penghambat api Conveyor belt, memutuskan tingkat retardansi api yang sebenarnya diperlukan untuk aplikasi atau lingkungan spesifik sangat penting pentingnya.
LINGKUNGAN DENGAN INFLAMMABLE DEBU DAN GAS
Keselamatan listrik dan mudah terbakar yang paling dasar
persyaratan untuk penggunaan umum (bukan bawah tanah) adalah EN 12882
Kategori 1. Untuk area yang diatur ATEX di mana debu batubara, gas,
pupuk, biji-bijian atau bahan yang berpotensi mudah terbakar lainnya
Terlibat, sangat penting bahwa sabuk konveyor tidak dapat dibuat
sifat statis statis yang bisa menyalakan atmosfer.
Di Dunlop kami memutuskan beberapa waktu lalu bahwa pendekatan teraman adalah untuk semua Belt kami anti-statis dan sesuai dengan EN / ISO 284
standar internasional. Ini berarti bahwa semuanya dapat digunakan
dalam zona klasifikasi ATEX 95 (94/9 / EC Directive).
ENVIRONMENTS WITH INFLAMMABLE DUST AND GAS
Keselamatan listrik dan mudah terbakar yang paling dasar
persyaratan untuk penggunaan umum (bukan bawah tanah) adalah EN 12882 Kategori 1.
Untuk area yang diatur ATEX di mana debu batubara, gas,
pupuk, biji-bijian atau bahan yang berpotensi mudah terbakar lainnya
Terlibat, sangat penting bahwa sabuk konveyor tidak dapat dibuat
sifat statis statis yang bisa menyalakan atmosfer.
Di Dunlop kami memutuskan beberapa waktu lalu bahwa pendekatan teraman adalah untuk semua sabuk kami anti-statis dan sesuai dengan EN / ISO 284 standar internasional. Ini berarti bahwa semuanya dapat digunakan dalam zona klasifikasi ATEX 95 (94/9 / EC Directive).
GROUND UMUM DAN LAYANAN UMUM
APLIKASI
Karena keselamatan kebakaran adalah masalah yang sangat penting
berbagai klasifikasi keselamatan dan standar internasional di mana ada banyak tes berbeda yang digunakan untuk mengukur sifat pemadam dari conveyor belts.
Dasar dari sebagian besar tes untuk belting digunakan dalam aplikasi industri normal adalah EN / ISO 340. Standar ini membuat perbedaan antara tahan api dengan penutup (K) dan tahan api dengan atau
tanpa penutup (S).
Relevansi "dengan atau tanpa penutup" adalah keausan itu mengurangi jumlah karet tahan api yang melindungi bangkai yang mudah terbakar. Cara terbaik untuk memutuskan antara 'K' dan Nilai ‘S‘ adalah untuk mempertimbangkan materi yang dibawa.
Untuk cukup bahan abrasif, butir misalnya, kelas ‘K’ adalah biasanya sangat memadai. Namun, jika bahannya kasar dan cenderung memakai penutup atas dengan cukup cepat, atau jika membawa biomassa (yang bisa terbakar sendiri) maka yang paling aman opsi adalah untuk memilih kelas ‘S‘ (Kelas 2B).
Di kedua ‘K’ dan ‘S’, skim karet yang mengikat lapisan kain dari bangkai bersama-sama juga harus tahan api. Dalam kasus 'S' grade (tahan api tanpa penutup), skim karet harus lebih tebal dari skim yang digunakan untuk kelas 'K'.
KEBAKARAN DAN ANTI STATIC
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat karet tahan api Senyawa umumnya memiliki efek buruk pada pemakaiannya sifat tahan. Karena ketebalan karet berkurang begitu juga tingkat perlindungannya.
Di Dunlop karet kami teknisi kompon telah mengembangkan karet tahan api senyawa yang sangat tahan terhadap abrasi. Pembeli harus selalu meminta lembar data teknis yang menunjukkan tingkat abrasi (keausan) dan harus menuntut rata-rata kurang dari 150mm³.
EN / ISO 340 PENGUJIAN
Tes EN / ISO 340 melibatkan pengungkapan 6 sampel individu sabuk ke api telanjang yang menyebabkan mereka terbakar. Sumber dari nyala api kemudian dihapus. Arus udara kemudian diterapkan ke benda uji untuk waktu tertentu setelah penghapusan nyala api.
Waktu yang dibutuhkan sampel sabuk untuk dipadamkan setelahnya api telah dihapus kemudian diukur. Durasi pembakaran terus menerus (nyala api) harus kurang dari 15 detik untuk setiap sampel dengan durasi kumulatif maksimum 45 detik untuk setiap kelompok dari enam sampel uji.
Ini menentukan bagaimana api dapat dibawa di sepanjang sabuk bergerak. Bahkan jika pabrikan menyatakan bahwa sabuk tahan api mereka miliki lulus tes ISO 340, pembeli harus tetap berolahraga peringatan.
Belt conveyor yang khas dapat dengan mudah menyebarkan api lebih dari 40 meter dalam 15 detik.
Untuk alasan ini, standar batas waktu yang diminta Dunlop adalah tidak
lebih dari satu detik, idealnya 0 detik. Pembeli api sabuk tahan disarankan untuk meminta melihat salinan hasil tes dan untuk memeriksa bahwa laboratorium yang telah dilakukan keluar tes sesuai dengan EN ISO 17025 (bab 5).
STANDAR FIRE RESISTANT APAKAH SAYA BUTUHKAN?
Untuk sebagian besar sabuk yang digunakan di udara terbuka, Kelas
2A atau 2B sangat memadai. Kelas 2A menuntut agar sabuk ini dapat melewati ISO 340 dengan sampul yang masih utuh sampel sabuk (tingkat ‘K’).
Kelas 2B mengharuskan sabuk itu bisa juga lulus uji ISO 340 dengan penutup atas dan bawah karet dilepas (‘S’ grade). Konduktivitas listrik dari
belt juga harus memenuhi persyaratan ISO 284.
JANGAN BERMAIN DENGAN API (KEBAKARAN)
Meskipun produsen dan pemasok memberikan tes sertifikat, dalam beberapa kasus sertifikat hanya dapat berhubungan dengan belting yang diproduksi pabrikan untuk diuji tujuan sertifikasi.
Belt aktual yang dikirim ke sites mungkin juga tidak sampai ke standar yang disyaratkan. Untuk kedamaian yang lebih besar keberatan kami merekomendasikan memesan meter ekstra sabuk untuk pengujian oleh otoritas pengujian ac-dikreditkan atau laboratorium.
CARI NASIHAT
Seringkali tidak, kualitas sabuk (termasuk kemampuannya) tahan aus) tercermin dalam harganya. Itu selalu bernilai upaya untuk memeriksa spesifikasi pabrikan asli sangat hati-hati dan meminta bukti terdokumentasi diuji kinerja dibandingkan dengan standar internasional yang relevan sebelum melakukan pemesanan.
Services
STEEL CORD
Biasa digunakan di area tambang batubara, PLTU, jetty port dengan jarak yang panjang
ULTRA X BELT
Bisa digunakan di mesin pemecah batu, wood chip, pabrik pupuk, pabrik semen, pabrik kertas, pakan ternak
DUNLOP USFLEX
sangat cocok untuk aplikasi yang extreem menggunakan batubatuan besar dan rawan robek,belah dan abrasive
Ozone Resistant
semua produk Fenner Dunlop Belt Sudah teruji menggunakan teknologi Ozone resistant
Ramah Lingkungan
Produk Fenner dunlop telah melewati standard EU Regulation Standard ATEX
REACH REGULATION
Semua produk Fenner Dunlop telah melewati aturan EU regulation