PT. Alkabelt Sukses Bersama Menjadi Agent Fenner Dunlop BV di Indonesia
PT. Alkabelt Sukses Bersama ditunjuk sebagai Agent Fenner Dunlop Di Indonesia. Fenner Dunlop BV Sebagai sebuah perusahaan Manufaktur Conveyor Belt terbesar didunia serta nama besar yang disandang.
Harga Saham Tambang Batu Bara Kembali Menguat
Indeks saham gabungan bergerak sideways sepanjang perdagangan sesi I, Rabu (02/09/2020)dan mencoba untuk menembus level resisten baru di 5.400 - 5.600
Bellebanne Cleaner Kembali Masuk memasarkan produknya Di Indonesia
Bellebanne Cleaner mulai memasarkan produknya di Indonesia secara langsung. Produk-produk mereka yang sudah teruji disejumlah aplikasi di australia dan amerika sekarang mulai merambah pasar indonesia
Industri Energi Di Indonesia kembali bersemangat
setelah melewati kelesuan karena anjloknya harga batubara, saat ini para pelaku bisnis energi kembali bersemangat.
Suply batu pecah di Indonesia masih jauh dari cukup
dengan banyaknya kebutuhan project infra struktur di indonesia namun tidak didukung banyaknya industri pemecah batu maka suply batu pecah kekurangan suply.
Sabtu, 02 Januari 2021
Part dalam Belt Conveyor dan Bagian - bagiannya

3. Snub Pulley (pada head-end dan tail-end)
5. Take-up Pulley
7. Roller Idlers Roll
e. Weighing Idlers
f. Training Idlers
9. Skirtboards
Keadaan Geologi dan Stratigrafi Pulau Karimun, kepulauan Riau
Rabu, 07 Oktober 2020
ANALISA KERUSAKAN LAGGING PULLEY PADA BELT CONVEYOR
Batubara merupakan salah satu potensi alam yang cukup menjanjikan di daerah Sumatera Selatan, khususnya di pertambangan batubara Tanjung Enim. Dalam proses pengangkutan material batubara digunakan belt conveyor, belt conveyor itu sendiri berfungsi sebagai suatu alat pengangkut atau memindahkan material batubara dari tempat satu ke tempat lainnya, belt conveyor sendiri memiliki kelebihan dan keunggulan, diantaranya ; kapasitas angkut yang besar, aliran bahan yang diangkutnya kontinyu, daya penggerak yang diperlukan relatif kecil dan tidak terlalu bising dalam pengoperasiannya. Pada permukaan pulley dari suatu conveyor terdapat pelapis karet yang berfungsi untuk menambah nilai koefisien gesekan antara permukaan pulley dan bagian bawah dari belt conveyor, mencegah belt slip, memperkecil beban dari counter weight, mengurangi stress pada belt serta memperpanjang usia permukaan belt.
1. PENDAHULUAN Daerah Sumatera Selatan merupakan daerah lumbung energi, yang memiliki berbagai macam sumber alam yang dapat digali, sebagai contoh sumber alam berupa batubara. Batubara digali dari dalam tanah dan kemudian diangkut dan diolah menjadi suatu bahan bakar yang sangat diperlukan. Dalam suatu pengolahan batubara salah satu alat yang terpenting yang dipergunakan adalah belt conveyor, belt conveyor itu sendiri berguna untuk mengangkut dan menyalurkan batubara. Pada dasarnya bentuk fisik dari belt conveyor adalah sama, hanya berbeda pada komponen-komponen tertentu sesuai dengan penggunaannya. Sistem belt conveyor terdiri dari : lima rangkaian CE dengan lebar belt 1200 mm, dua rangkaian CD dengan lebar belt 1600 mm, satu rangkaian belt dengan lebar 1600 mm. Secara umum Instalasi dari suatu belt conveyor terdiri dari belt, frame (struktur penyangga), Hopper, Pulley, Idler, Scraper. Diagram instalasinya dapat dilihat pada gambar 1.
Distribusi conveyor-conveyor ini saling berhubungan pada suatu tempat yang disebut titik distribusi (CDP) yang berfungsi untuk memisahkan material batubara dari tanah. Material digali oleh lima BWE diangkut oleh lima conveyor menuju titik distribusi. Bila material adalah tanah, maka dimasukkan ke tempat pembuangan. Bila material batubara dimasukkan ke CC untuk ditimbun pada penimbunan batubara (Stock Pile). Sebagai alat pengangkut, belt conveyor memiliki keunggulan dan kelemahan. Adapun keunggulan antara lain : kapasitas angkutnya besar, aliran bahan yang diangkutnya kontinyu, daya penggerak yang diperlukan relatif kecil, tidak terlalu bising selama beroperasi. Belt yang berfungsi sebagai pembawa material adalah jenis Steel Cord. (1) Panjang belt merupakan jarak horizontal antara dua buah pulley yaitu head pulley dan tall pulley conveyor. Panjang Conveyor Coal (CC) dapat dilihat pada tabel 1. Pulley merupakan tromol yang permukaannya dilapisi karet berfungsi sebagai pembatas dan penerus gerak dari belt. Ada beberapa komponen pulley yang terpasang di hopt station dan heek station. Pulley ada beberapa jenis sesuai dengan fungsinya yaitu : Drive Pulley berfungsi sebagai penerus gerak dari gear box untuk menggerakkan belt, Take-up pulley berfungsi sebagai pengencang belt dan penerus gerak dari drive pulley, Return pulley berfungsi sebagai pembalik gerak bagian bawah ke atas dari gerak pulley dan gerak drive pulley, Straight pulley berfungsi meratakan posisi belt pada saat keluar dari take-up pulley dan pada saat masuk return pulley, Discharger pulley berfungsi sebagai pencurah material ke conveyor berikutnya.
BELT CLEANER UNTUK MEMBERSIHKAN BELT
Pembersih belt berfungsi untuk membersihkan belt dari kotoran yang melekat pada belt agar tidak terganggunya operasi dari komponen yang bersangkutan. Pembersih belt terdiri dari : Double Blade Scrapper, Multi Blade Scrapper, Plought Blade Scrapper. Bahan yang digunakan untuk pembersih belt ini adalah karet yang bekas belt yang sudah rusak yang dibuat untuk diikat pada besi penahan pembersih belt tersebut.
Pembersih pulley berfungsi mencegah melekatnya kotoran pada pulley. Jika banyak kotoran berupa tanah yang melekat pada pulley akan menyebabkan belt menjadi kencang dan akhirnya putus. Belt conveyor dapat dioperasikan dengan dua cara, yaitu : Secara otomatik dan secara manual (Local Control Sistem).
Belt conveyor itu sendiri digerakkan oleh pulley. Dalam suatu industri terutama yang berorientasi pada profit akan sangat memperhatikan masalah kualitas hasil, kehandalan operasi, efisiensi operasi, dan keselamatan lingkungan.
Untuk menunjang dan menjaga kelancaran operasi tersebut, mutlak dilakukan pemeliharaan dan perawatan terhadap peralatan-peralatan yang ada. Pada belt conveyor sering sekali terjadi kerusakan pada lagging pulley.
Untuk itulah penulis melakukan penelitian dan menganalisa kerusakan lagging pulley pada belt conveyor.
2. BAHAN DAN METODE Metode penelitian dilakukan di Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam Tanjung Enim (bersifat eksperimen dan analisa).
Bahan analisa dan pengujian yaitu lagging pulley pada belt conveyor, dimana pada peralatan tersebut sering terjadi kerusakan. Untuk itu diperlukan suatu analisa cara perawatan dan bagaimana pencegahan terjadinya kerusakan.
CARA RUBBER LAGGING PULLEY
3. PEMBAHASAN Pelapisan karet pada permukaan pulley dari suatu system conveyor adalah bermanfaat untuk : menambah nilai koefisien gesekan antara permukaan pulley dan bagian bawah dari pada conveyor belt, mencegah belt slip, memperkecil beban dari counter weight yang juga mengurangi stress pada belt, memperpanjang usia permukaan belt.
Keunggulan dari sambungan V-Joint adalah sebagai berikut : mempunyai kekuatan sambungan yang sangat baik, arah rotasi ke pulley tidak perlu diperhatikan, dapat digunakan pada belt bolak-balik (reversing belt), bagian celahnya diisi dengan karet isian dengan lapisan CN (CN Filler).
Preparasi Pulley : Kasarkan permukaan pulley, bersihkan tricloroethyline (cleaning solvent) secara merata hingga 100% kering, kuaskan satu lapisan metal primer (SC 2000 atau SC 3000), setelah metal primer kering, kuaskan 1 lapis SC 2000 dan biarkan hingga 100% kering.
Preparasi Karet Lagging ; per iapan karet dengan menye et karet dengan kemiringan 45 , lakukan pemasangan permukaan karet dengan gerinda flex atau brush kecuali yang ber CN bonding layer.
Preparasi Lagging : setelah dibersihkan dengan cleaning solvent, permukaan overlap di kuaskan satu lapis SC 2000 pada drum, biarkan hingga 50% kering. Gunakan square / siku untuk membuat garis tegak lurus dengan tepi drum.
Kuaskan SC 2000 satu lapis pada bagian CN bonding layer. Lekatkan bagian ujung dari karet lagging sesuai dengan garis yang telah dibuat. Segera kuaskan permukaan sambungan dengan SC2000.
Lekatkan karet seksama pada permukaan drum. Hindari terjadinya gelembung udara. Ratakan permukaan karet dengan roll untuk mengeluarkan gelembung udara. Untuk memperkuat, lakukan pemukulan secara merata dengan palu karet.
Rapikan karet yang tersisa pada bagian tepi drum Rapikan / sayat kelebihan karet pada areal sambungan. Buatlah alur (groove) untuk merapikan alur keseluruhan.
Sambungan diisi dengan CN Filler rubber beberapa lapis sesuai dengan ketebalan karet lagging yang dipakai. Lakukan sayatan / gerinda pada CN filler rubber hingga rata dengan permukaan karet lagging. Masalah-masalah yang ada pada lagging pulley : Pemotongan karet kurang tepat, pemasangan lapisan kurang rata, hasil sambungan tidak digerinda, selesai penyambungan langsung digerinda.
3.1 Langkah-Langkah Proses Lagging pulley Alat bantu yang harus disiapkan, seperti : palu Rubber (Rubber mallet 600 gram,1200 gram), pisau / cutter blade L-150, rubber disc sand P16, P60, P80, brush wire (sikat kawat), gerinda tangan (angel grinder), rotating wire brush, needle roller.
Perlengkapan kerja : drum pulley yang akan di lagging, support (dudukan) dari pada drum pulley, mesin bubut. Perlengkapan Material : cleaning fluid (solvent) atau tulune, metal primer, SC2000, hardener, rubber lagging pulley, sesuai dengan perhitungan panjang drum dan diameter drum. Misal : Ø drum x π 80 mm. Rubber filler layer, disesuaikan dengan lebar dan bentuk sambungan lagging. (2) 3.2 Cara Pengerjaan / Pelaksanaan Cara pengerjaan atau pelaksanaan proses lagging pulley adalah : drum pulley di bubut, drum pulley dibersihkan dengan menggunakan gerinda tangan (angel grinder) ataupun sand blasting dengan maksud untuk menghilangkan karat atau gram-gram akibat pembubutan.
Jenis pasir yang digunakan adalah jenis pasir coral. Gambar 5: Pasir Coral Setelah selesai digerinda, kemudian kita kuaskan larutan solvent (cleaning fluid), tunggu selama 20 menit. Kemudian kuaskan cairan metal primer / konprim sampai benarbenar rata, tipis saja dan jangan terlalu tebal, biarkan hingga benar-benar kering 100% (selama minimal 2 jam atau disesuaikan dengan kondisi cuaca).
Setelah itu drum pulley di lem dengan campuran SC2000 dan Hardener dengan campuran 1:1 dan tunggu selama 15 menit, kemudian bersamaan dengan itu pulley lagging rubber di lem juga dengan campuran yang sama dan tunggu selama 15 menit.
Drum pulley yang sudah di lem kita lekatkan atau tempelkan pada drum sambil dipukul-pukul dengan menggunakan palu karet (mallet rubber) sampai benar-benar rata. Sewaktu akan memasang lem pada drum pulley diharapkan sebaiknya lebar lem pada drum pulley tidak melebihi dari 200 mm sampai 300 mm dengan maksud menghindari terjebaknya udara.
Setelah drum pulley tersebut di-lagging, kemudian sambungan dan lagging pulley ditutup dengan lapisan filler layer dimana sebelumnya lagging pulley kita potong dengan pisau cutter hingga berbentuk kive 45˚. Kemudian kasarkan dengan gerinda. Kemudian permukaan lagging digerinda dengan rotating wire brush, agar permukaan lagging menjadi kasar.
Selesai kita gerinda permukaan lagging, baru kita bersihkan dengan menggunakan solvent. Siapkan filler layer menurut keperluan dan dilanjutkan dengan pengeleman, yaitu kita kuaskan lem (SC2000) pada permukaan lagging hingga rata dan setelah itu filler layer-nya di lem dan tunggu selama ± 15 menit.
Setelah lem pada permukaan lagging atau filler layer kering. Filler layer tersebut kita lekatkan pada lagging dengan needle roller sampai merata. Setelah selesai pemasangan filler layer, tunggu selama 4 sampai 5 jam kemudian permukaan filler layer kita ratakan dengan gerinda yang halus atau P60/P80 hingga sama rata dengan permukaan lagging.
4. KESIMPULAN Dari uraian prosedur kerja diatas banyak hal-hal yang dapat menyebabkan gagal / kualitas sambungan kurang baik, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut: Area penyambungan tidak terlindung dari debu dan kotoran pada saat persiapan. Keadaan lembab saat pemberian lem. Pada saat penyambungan lagging pulley lem masih basah. Tekanan kurang. Temperatur terlalu panas atau lembab. Pada saat pengeleman lagging dan pulley tidak merata. Menggunakan bahan penyambungan yang kedaluarsa. Penyusunan material yang tidak padat atau rapi.
Minggu, 06 September 2020
Jumat, 04 September 2020
Motorize Pulley | Drum Motor | Agen Indonesia
SANITARY DRUM MOTOR
STANDARD-DUTY DRUM MOTOR
HEAVY-DUTY DRUM MOTOR
EXTREME-DUTY DRUM MOTOR
Saham Tambang Batu Bara Kompak Menguat
Indeks saham gabungan bergerak sideways sepanjang perdagangan sesi I, Rabu (02/09/2020)dan mencoba untuk menembus level resisten baru di 5.400 - 5.600. Dimana, di tengah kinerja indeks yang fluktuatif ini, saham emiten tambang batu bara kompak menguat.
Seperti apa analis melihat sentimen penguatan saham tambang batu bara? dan bagaimana peluang investasi di sektor ini? Selengkapnya saksikan dialog Daniel Wiguna dengan Head of Equity Trading MNC Sekuritas, Frankie WP dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Rabu, 02/09/2020)
Uncured Cover Rubber Untuk Penyambungan Panas Hot Splicing
Uncured Cover Rubber untuk Pekerjaan Hot Splicing Jointing.
Rubber Sheet Uncured (Cover Stok) adalah karet tidak diawetkan untuk penyambungan Belt Conveyor dengan sistem vulkanisasi panas. Ini dirancang untuk digunakan sebagai bahan pengganti karet penutup pada sambungan kabel baja dan Belt Conveyor Fabric. Bahan ini dirancang untuk mengikat karet penutup yang diawetkan di semua kelas standar Belt conveyor Steel Cord.

Penyambungan conveyor belt dengan cara Hot Splicing
Uncured Cover Rubber Material Penyambungan Belt dengan system hot splicing
1. Jika anda menggunakan cover rubber kami maka anda Meningkatkan umur kerja sambungan Steel Cord Belt
2. Dengan menggunakan Cover rubber dengan tingkat abrasi rendah maka akan meningkatkan ketahanan aus dan robek pada sambungan Belt Conveyor
3. Menghilangkan kontaminasi permukaan (aplikasi normal) dengan poli dua sisi
4. Untuk Karet Alam (NR), Polyisoprene (IR), Styrene-Butadiene (SBR), Polybutadiene (BR)
Cover Rubber material hot splicing Murah
Meskipun Kami menawarkan harga yang kompetitif namun kami tetap menjaga kualitas produk. Bagi kami harga harus yang utama namun kualitas harus diatas segalanya. Harga yang kami tawarkan telah melewati survey pasar dengan membandingkan dengan produk sejenis dari kompetitor kami. Prinsip kami menjual barang bagus harga murah.
UJI LABORATORIUM INDEPENDENT
Karena kami ingin memastikan produk kami handal maka Produk kami secara berkala dilakukan pengujian pada laboratorium pengujian independent. Kepuasan dan kepercayaan customer adalah tujuan kami maka oleh karena itu maka kami memilih lembaga yang terakreditasi secara nasional. Sampel yang kami ujikan dipilih secara acak untuk dapat dipastikan bahwa sampel yang akan dilakukan pengujian oleh laboratorium adalah benar-benar baik.
UKURAN COVER RUBBER HOT SPLICING CONVEYOR BELT
Ukuran dengan Standard Environment Ramah Lingkungan dengan ukuran 10kg/roll
Specification:
Order No | Description | Dimensions(mm) | Weight (kg) | Package |
7518200 | Uncured Intermediate Rubber | 0.8×500 | 10kg | 1roll/carton |
7518201 | Uncured Intermediate Rubber | 1×500 | 10kg | 1roll/carton |
7518202 | Uncured Intermediate Rubber | 2×500 | 10kg | 1roll/carton |
7518203 | Uncured Intermediate Rubber | 3×500 | 10kg | 1roll/carton |
7518204 | Uncured Intermediate Rubber | 4×500 | 10kg | 1roll/carton |
7518205 | Uncured Intermediate Rubber | 6×500 | 10kg | 1roll/carton |
7518206 | Uncured Intermediate Rubber | 8×500 | 10kg | 1roll/carton |