PT. Alkabelt Sukses Bersama Menjadi Agent Fenner Dunlop BV di Indonesia

PT. Alkabelt Sukses Bersama ditunjuk sebagai Agent Fenner Dunlop Di Indonesia. Fenner Dunlop BV Sebagai sebuah perusahaan Manufaktur Conveyor Belt terbesar didunia serta nama besar yang disandang.

Harga Saham Tambang Batu Bara Kembali Menguat

Indeks saham gabungan bergerak sideways sepanjang perdagangan sesi I, Rabu (02/09/2020)dan mencoba untuk menembus level resisten baru di 5.400 - 5.600

Bellebanne Cleaner Kembali Masuk memasarkan produknya Di Indonesia

Bellebanne Cleaner mulai memasarkan produknya di Indonesia secara langsung. Produk-produk mereka yang sudah teruji disejumlah aplikasi di australia dan amerika sekarang mulai merambah pasar indonesia

Industri Energi Di Indonesia kembali bersemangat

setelah melewati kelesuan karena anjloknya harga batubara, saat ini para pelaku bisnis energi kembali bersemangat.

Suply batu pecah di Indonesia masih jauh dari cukup

dengan banyaknya kebutuhan project infra struktur di indonesia namun tidak didukung banyaknya industri pemecah batu maka suply batu pecah kekurangan suply.

Minggu, 03 Januari 2021

Potensi Produk Karet Indonesia untuk Industri Conveyor Belt Pasar Global

Karet Conveyor Belt Pasar Global (2020-2026) status dan posisi di seluruh dunia dan wilayah kunci, dengan perspektif produsen, daerah, jenis produk dan industri akhir; menganalisis laporan ini perusahaan paling atas di seluruh dunia dan wilayah utama, dan membagi pasar Karet Conveyor Belt tipe produk dan aplikasi / end industries.The Karet Conveyor Belt proses penelitian tren pasar termasuk analisis faktor yang berbeda yang mempengaruhi industri, dengan kebijakan pemerintah, lanskap kompetitif, data historis, lingkungan pasar, tren hadir di pasar, teknologi yang akan datang, inovasi teknologi, dan kemajuan teknis dalam industri terkait, dan risiko pasar, hambatan pasar, peluang, dan tantangan.



Pasar Karet Conveyor Belt global diperkirakan meningkat pada tingkat yang cukup selama periode proyeksi, antara tahun 2020 dan 2026. Pada tahun 2020, pasar tumbuh pada tingkat yang stabil dan dengan penerapan kenaikan strategi oleh pemain kunci, pasar diperkirakan akan meningkat atas cakrawala diproyeksikan.


Global Karet Conveyor Belt pasar 2020 penelitian memberikan gambaran dasar dari industri termasuk definisi, klasifikasi, aplikasi dan struktur rantai industri. Analisis global Karet Conveyor Belt Pangsa Pasar disediakan untuk pasar internasional termasuk perkembangan tren, analisis lanskap kompetitif, dan status pembangunan daerah kunci. kebijakan pembangunan dan rencana dibahas serta manufaktur proses dan struktur biaya juga dianalisis. Laporan ini juga menyatakan impor / ekspor konsumsi, pasokan dan Angka permintaan, biaya, harga, pendapatan dan margin kotor. Untuk masing-masing produsen tertutup, laporan ini menganalisa mereka situs manufaktur Karet Conveyor Belt, kapasitas, produksi, harga ex-pabrik, pendapatan dan pangsa pasar di pasar global.


Global yang Karet Conveyor Belt Laporan Pasar 2020 menyediakan eksklusif penting statistik, data, informasi, tren dan rincian lanskap kompetitif di sektor ceruk ini.

Daftar Of TOP KEY PEMAIN dalam Laporan Pasar Karet Conveyor Belt adalah –


Dunlop Conveypr belting

Chiorino

Fenner Conveyor Belting

Oriental Rubber

MATO Products

COBRA Group

Truco


Laporan ini juga berfokus pada pemain global utama terkemuka industri pasar global Karet Conveyor Belt memberikan informasi seperti profil perusahaan, gambar dan spesifikasi produk, kapasitas, produksi, harga, biaya, pendapatan dan informasi kontak. Laporan ini berfokus pada Karet Conveyor Belt Pasar Trend, volume dan nilai pada tingkat global, regional dan tingkat perusahaan. Dari perspektif global, laporan ini merupakan keseluruhan Ukuran Karet Conveyor Belt Market dengan menganalisis data historis dan prospek masa depan.

Dengan tabel dan gambar membantu menganalisis seluruh dunia global Karet Conveyor Belt Prakiraan Pasar menyediakan statistik kunci pada keadaan industri dan merupakan sumber yang berharga dari bimbingan dan arahan bagi perusahaan dan individu yang tertarik di pasar.

Atas dasar produk, laporan ini menampilkan produksi, pendapatan, harga, pangsa pasar dan pertumbuhan tingkat masing-masing jenis, terutama dibagi menjadi

industri pertanian

Industri manufaktur

industri kemasan

industri pertambangan

industri lainnya

Atas dasar pengguna akhir / aplikasi, laporan ini berfokus pada status dan prospek untuk aplikasi utama / pengguna akhir, konsumsi (penjualan), pangsa pasar dan tingkat pertumbuhan untuk setiap aplikasi, termasuk

Multiply Fabric Reinforced Karet Conveyer Belt

Baja Cord Reinforced Karet Conveyor Belt

PVG Padat Woven Karet Conveyor Belt

Pertanyaan kunci Dijawab di The Report:

• Apa yang akan tingkat pertumbuhan pasar Karet Conveyor Belt?

• Apa faktor utama yang mendorong pasar Karet Conveyor Belt global?

• Siapa produsen utama dalam ruang pasar Karet Conveyor Belt?

• Apa peluang pasar, risiko pasar dan gambaran pasar pasar Karet Conveyor Belt?

• Apa penjualan, pendapatan, dan analisis harga produsen atas pasar Karet Conveyor Belt?

• Siapa distributor, pedagang dan dealer pasar Karet Conveyor Belt?

• Apa peluang pasar Karet Conveyor Belt dan ancaman yang dihadapi oleh para pedagang di Karet Conveyor Belt Industri global?

• Apa penjualan, pendapatan, dan analisis harga dengan jenis dan aplikasi dari Karet Conveyor Belt Industri?

• Apa penjualan, pendapatan, dan analisis harga oleh daerah industri Karet Conveyor Belt?

Mayor Highlights dari TOC:

1 Tinjauan Pasar Karet Conveyor Belt


1.1 Ikhtisar Produk dan Ruang Lingkup Karet Conveyor Belt


1.2 Karet Conveyor Belt Segmen Menurut Jenis


1.2.1 global Karet Conveyor Belt Pertumbuhan Penjualan Tingkat Perbandingan Menurut Jenis (2021-2026)


1.2.2 10 mg


1.2.3 20 mg


1.2.4 30 mg


1,3 Karet Conveyor Belt Segmen oleh Aplikasi


1.3.1 Karet Conveyor Belt Penjualan Perbandingan dengan Aplikasi: 2020 VS 2026


1.3.2 Rumah Sakit


1.3.3 Klinik


1.3.4 Lainnya


1.4 Perkiraan Ukuran global Karet Conveyor Belt Pasar dan Prakiraan


1.4.1 global Karet Conveyor Belt Pendapatan 2015-2026


1.4.2 global Karet Conveyor Belt Penjualan 2015-2026


1.4.3 Ukuran Karet Conveyor Belt Pasar menurut Wilayah: 2020 Versus 2026


1,5 Karet Conveyor Belt Industri


1,6 Karet Conveyor Belt Tren Pasar


2 Kompetisi Global Karet Conveyor Belt Market oleh Produsen


2.1 global Karet Conveyor Belt Penjualan Pangsa Pasar oleh Produsen (2015-2020)


2.2 global Karet Conveyor Belt Pendapatan oleh Produsen (2015-2020)


2.3 global Karet Conveyor Belt rata Harga oleh Produsen (2015-2020)


2.4 Produsen Karet Conveyor Belt Situs Manufacturing, Lokasi Dilayani, Tipe Produk


2,5 Karet Conveyor Belt Pasar Situasi kompetitif dan Tren


Tingkat Konsentrasi 2.5.1 Karet Conveyor Belt Market


2.5.2 Global Top 5 dan Top 10 Pemain Pasar Berbagi Pendapatan


2.5.3 Pasar Saham Perusahaan Jenis (Tier 1, Tier 2 dan Tier 3)


2.6 Produsen Merger & Akuisisi, Rencana Ekspansi


2,7 Wawancara Primer dengan Key Karet Conveyor Belt Pemain (Opini Pemimpin)


3 Karet Conveyor Belt retrospektif Pasar Skenario menurut Wilayah


3.1 global Karet Conveyor Belt Retrospective Pasar Skenario di Penjualan oleh Wilayah: 2015-2020


3.2 global Karet Conveyor Belt Retrospective Pasar Skenario Pendapatan menurut Wilayah: 2015-2020


3.3 Amerika Utara Fakta Karet Conveyor Belt Market & Angka oleh Negara


3.3.1 Penjualan Amerika Utara Karet Conveyor Belt oleh Negara


3.3.2 Penjualan Amerika Utara Karet Conveyor Belt oleh Negara


3.3.3 AS


3.3.4 Kanada


3.4 Fakta Eropa Karet Conveyor Belt Market & Angka oleh Negara


3.4.1 Penjualan Eropa Karet Conveyor Belt oleh Negara


3.4.2 Penjualan Eropa Karet Conveyor Belt oleh Negara


3.4.3 Jerman


3.4.4 France


3.4.5 U.K.


3.4.6 Italia


3.4.7 Rusia


3,5 Asia Pacific Fakta Karet Conveyor Belt Market & Angka menurut Wilayah


3.5.1 Penjualan Asia Pasifik Karet Conveyor Belt menurut Wilayah


3.5.2 Penjualan Asia Pasifik Karet Conveyor Belt menurut Wilayah


3.5.3 Cina


3.5.4 Jepang


3.5.5 Korea Selatan


3.5.6 India


3.5.7 Australia


3.5.8 Taiwan


3.5.9 Indonesia


3.5.10 Thailand


3.5.11 Malaysia


3.5.12 Filipina


3.5.13 Vietnam


3,6 Amerika Latin Fakta Karet Conveyor Belt Market & Angka oleh Negara


3.6.1 Penjualan Amerika Latin Karet Conveyor Belt oleh Negara


3.6.2 Penjualan Amerika Latin Karet Conveyor Belt oleh Negara


3.6.3 Meksiko


3.6.3 Brasil


3.6.3 Argentina


3.7 Timur Tengah dan Afrika Karet Conveyor Belt Pasar Fakta & Angka oleh Negara


3.7.1 Timur Tengah dan Afrika Karet Conveyor Belt Penjualan oleh Negara


3.7.2 Timur Tengah dan Afrika Karet Conveyor Belt Penjualan oleh Negara


3.7.3 Turki


3.7.4 Arab Saudi


3.7.5 U.A.E


4 Global Karet Conveyor Belt Bersejarah Analisis Pasar Menurut Jenis


4.1 global Karet Conveyor Belt Penjualan Pangsa Pasar Menurut Jenis (2015-2020)


4.2 global Karet Conveyor Belt Pendapatan Pangsa Pasar Menurut Jenis (2015-2020)


4.3 global Karet Conveyor Belt Harga Pangsa Pasar Menurut Jenis (2015-2020)


4.4 global Karet Conveyor Belt Pangsa Pasar dengan Harga Tier (2015-2020): Low-End, menengah dan High-End


5 global Karet Conveyor Belt Bersejarah Analisis Pasar dengan Aplikasi


5.1 global Karet Conveyor Belt Penjualan Pangsa Pasar dengan Aplikasi (2015-2020)


5.2 global Karet Conveyor Belt Pendapatan Pasar Berbagi Aplikasi (2015-2020)


5.3 global Karet Conveyor Belt Harga oleh Application (2015-2020)


6 Profil dan Key Perusahaan Angka di Karet Conveyor Belt Bisnis


6.1 Kyowa Kirin


6.1.1 Perusahaan Informasi


6.1.2 Kyowa Kirin Deskripsi, Ikhtisar Bisnis dan Total Pendapatan


6.1.3 Kyowa Kirin Karet Conveyor Belt Penjualan, Pendapatan dan Gross Margin (2015-2020)


6.1.4 Kyowa Kirin Produk Ditawarkan


6.1.5 Kyowa Kirin Pengembangan Terbaru


7 Karet Conveyor Belt Manufacturing Cost Analysis


7.1 Karet Conveyor Beltey Baku Analisis Bahan


7.1.1 Key Bahan Baku


7.1.2 Key Bahan Baku Harga Trend


7.1.3 Pemasok utama dari Bahan Baku


7.2 Proporsi Manufacturing Struktur Biaya


7.3 Proses Manufaktur Analisis Karet Conveyor Belt


7.4 Karet Conveyor Belt Industri Analisis Rantai


8 Pemasaran Channel, Distributor dan Pelanggan


8.1 Pemasaran Saluran


8,2 Distributor Daftar Karet Conveyor Belt


8.3 Karet Conveyor Belt Pelanggan


9 Market Dynamics


9.1 Tren Pasar


9.2 Peluang dan Driver


9.3 Tantangan


Analisis Pasukan Lima 9,4 Porter


10 Forecast Pasar Global


10.1 Estimasi global Karet Conveyor Belt Pasar dan Proyeksi Menurut Jenis


10.1.1 Penjualan Global Peramalan dari Karet Conveyor Belt Menurut Jenis (2021-2026)


10.1.2 global Pendapatan Peramalan dari Karet Conveyor Belt Menurut Jenis (2021-2026)


10.2 Perkiraan Karet Conveyor Belt Pasar dan Proyeksi oleh Aplikasi


10.2.1 Penjualan Global Peramalan dari Karet Conveyor Belt oleh Application (2021-2026)


10.2.2 global Peramalan Pendapatan dari Karet Conveyor Belt oleh Application (2021-2026)


10.3 Perkiraan Karet Conveyor Belt Pasar dan Proyeksi Berdasarkan Wilayah


10.3.1 Penjualan Global Peramalan dari Karet Conveyor Belt menurut Wilayah (2021-2026)


10.3.2 global Pendapatan Peramalan dari Karet Conveyor Belt menurut Wilayah (2021-2026)


10.4 Amerika Utara Perkiraan Karet Conveyor Belt dan Proyeksi (2021-2026)


10,5 Perkiraan Eropa Karet Conveyor Belt dan Proyeksi (2021-2026)


10,6 Perkiraan Asia Pasifik Karet Conveyor Belt dan Proyeksi (2021-2026)


10,7 Perkiraan Amerika Latin Karet Conveyor Belt dan Proyeksi (2021-2026)


10,8 Timur Tengah dan Afrika Karet Conveyor Belt Estimasi dan Proyeksi (2021-2026)


11 Penelitian Mencari dan Kesimpulan


Metodologi 12 dan Sumber Data


Pendekatan 12,1 Metodologi / Penelitian


12.1.1 Penelitian Program / Desain


Ukuran Estimasi 12.1.2 Pasar


Breakdown 12.1.3 Pasar dan Data Triangulasi


12.2 Sumber Data


12.2.1 Sumber Sekunder


Sumber Primer 12.2.2


12.3 Penulis Daftar


12.4 Penafian


Lanjutan ….


Manfaat Karet Conveyor Belt Pasar Key

• Laporan ini memberikan analisis kuantitatif dari segmen pasar, tren saat ini, estimasi, dan dinamika analisis pasar Karet Conveyor Belt 2020-2026 untuk mengidentifikasi peluang pasar yang berlaku.

• Negara-negara kunci dalam semua wilayah utama dipetakan atas dasar pangsa pasar.

• Perkiraan pasar ditawarkan bersama dengan informasi yang berhubungan dengan driver, pengekangan kunci, dan peluang.

• Sebuah analisis mendalam dari assist segmentasi pasar untuk menentukan peluang pasar yang berlaku.

negara • Mayor di masing-masing daerah yang dipetakan sesuai dengan kontribusi pendapatan mereka untuk industri global.

• Laporan ini mencakup analisis regional serta tren industri global, pemain kunci, segmen pasar, area aplikasi, dan strategi pertumbuhan pasar. 

Share:

Kemperin Dukung Industri Hilirisasi Karet Alam

Kementerian Perindustrian (Kemperin) berkomitmen mendorong sektor industri pengolahan karet agar semakin produktif dan memiliki daya saing serta mampu melakukan diversifikasi produk dengan terus memacu program hilirisasi produk karet. Hal ini didukung potensi Indonesia yang menjadi produsen karet alam terbesar kedua di dunia.

conveyor belt


“Kontribusi sektor industri pengolahan karet nasional terhadap perolehan devisa mencapai US$ 3,422 miliar pada tahun 2019. Saat ini, terdapat 163 industri karet alam dengan serapan tenaga kerja langsung sebanyak 60.000 orang,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemperin, Doddy Rahadi, di Jakarta, Rabu (9/12/2020).

Doddy menyebutkan, produksi karet alam pada 2019 mencapai 3,3 juta ton, yang meliputi SIR (crumb rubber), lateks pekat, dan RSS (ribbed smoked sheet).

“Dari jumlah tersebut, masih perlu dioptimalkan lagi pemgolahannya di dalam negeri, yang saat ini telah meliputi produk hilir seperti ban, karet vulkanisir, alas kaki, rubber articles, serta manufacture rubber goods (MRG),” ungkapnya.

Pemerintah juga terus berupaya untuk meningkatkan harga karet alam. Langlah ini untuk mendongkrak kesejahteraan petani karet, penghasilan perusahaan karet dan nilai ekspor.

“Peningkatan penyerapan bahan baku oleh industri dalam negeri melalui program TKDN serta melakukan diversifikasi produk turunan karet, bisa menjadi salah satu upaya yang kita lakukan,” papar Doddy.

Upaya lain yang perlu ditempuh, misalnya melalui diplomasi internasional dengan negara-negara produsen dan konsumen karet alam dalam komunitas International Tripartite Rubber Council (ITRC) dan The Association of Natural Rubber Producing Countries (ANRPC).

“Pada tahun 2019, tiga negara, yakni Thailand, Indonesia, dan Malaysia yang tergabung dalam ITRC, sepakat untuk menerapkan instrumen Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) untuk mengurangi ekspor karet alam guna meningkatkan harga komoditas ini di pasar dunia,” imbuhnya.

Menurut Doddy, pihaknya melalui Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand Industri) Palembang siap mendukung hilirisasi karet alam melalui program penelitian, pengembangan inovasi, konsultasi, penjaminan kualitas produk, dan pelatihan transfer teknologi industri khususnya provinsi Jambi dan Provinsi penghasil karet lainnya.

Kepala Baristand Industri Palembang, Syamdian, menyampaikan, kolaborasi di antara stakeholder memegang peranan penting dalam pembentukan ekosistem industri karet alam. Selain itu dapat mendukung perumusan langkah strategis hilirisasi industri barang jadi karet serta pemberian usulan program rencana aksi sinergi untuk mengembangkan perkomoditi dan potensi lainnya.

“Baristand Industri Palembang memiliki teknologi yang siap untuk dimanfaatkan oleh calon wirausaha, contohnya ban pejal kursi roda, rubber tips untuk tongkat pasien, shock dumper, selang gas LPG, bantalan conveyor, karet otomotif, karpet, tegel, alas kaki dan paving block karet,” sebutnya.

Baristand Industri Palembang juga sedang mengembangkan teknologi pengolahan lateks menjadi karet keperluan medical device.

“Pada akhirnya hasil litbang prototipe barang karet sudah techno-proven dan economically feasible untuk diadopsi ke tenant,” ujar Syamdian. Bahkan, Baristand Industri Palembang juga siap menjadi Techno-Incubator dan Quality Assurance bagi pelaku industri di dalam negeri.

Upaya yang diinisiasi oleh Baristand Industri Palembang untuk mengembangkan industri hilirisasi karet alam, mendapat banyak dukungan dari stakeholder di Jambi. Contohnya adalah Pemerintah Daerah Provinsi Jambi melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi.

“Perlu adanya perencanaan strategi tahun 2021 dengan cara pembinaan wirausaha industri melalui pembukaan akses pasar, pendampingan dan pelatihan manajemen produksi dan penjaminan kualitas produk, pemberian bantuan peralatan permodalan yang dibutuhkan, serta membuka akses networking untuk kemudahan akses modal ke perbankan dan CSR dari perusahaan sekitar,” ujar Plt. Kepala Disperindag Provinsi Jambi, Rosnifa.

Sementara itu, PT. Bukit Asam (Persero), sebagai salah satu perusahaan pertambangan nasional menyatakan bahwa produk hilir berbasis karet sangat dibutuhkan oleh industri pertambangan dalam proses produksinya.

Kebutuhan rata-rata belt PT. Bukit Asam per tahun untuk produk berbasis karet dapat mencapai 13.000 m yang digunakan pada jalur conveyor dan unit mesin.

Berikutnya, kebutuhan Rubber Wave untuk Return Idler sebanyak 1285 ea yang digunakan pada jalur conveyor sebagai tumpuan belt.

Laging Pulley 90 set digunakan sebagai media penggerak dan tumpuan belt conveyor. Kebutuhan rata-rata side rubber (digunakan pada chute jalur conveyor untuk mencegah material jatuh lewat sisi samping chute) per tahun mencapai 65 roll.

“Sedangkan kebutuhan rubber H yang digunakan sebagai insert flexible coupling belt drive adalah sebanyak 600 ea per tahun dan ban alat berat sebanyak 539 ea per tahun,” papar Bambang Sigit Sumartono selaku Senior Manager PT Bukit Asam (Persero).

Bahkan, Bank Indonesia (BI) Wilayah Provinsi Jambi menyambut baik rencana dari pemerintah daerah Jambi tersebut dan menyatakan komitmennya membantu kemudahan pendanaan. BI akan membantu kemudahan pendanaan melalui skema pendampingan produk unggulan komoditas daerah.

Share:

Dapatkan kontrak kerjasama pertambangan

Cipta Kridatama Raih Kontrak Baru dengan Anak Usaha Hasnur Group



Kontraktor jasa pertambangan PT Cipta Kridatama (CK) kembali meraih kontrak kerja sama jasa pertambangan terbarunya dengan PT Energi Batubara Lestari (EBL), yang merupakan anak usaha dari Hasnur Group.

Penandatangan kesepakatan kontrak kerja sama jasa pertambangan CK dan EBL tersebut bernilai setara dengan Rp661 miliar.

CK merupakan perusahaan kontraktor tambang, anak perusahaan dari PT ABM Investama Tbk., perusahaan investasi strategis bidang sumber daya energi, jasa energi, dan infrastruktur yang masih merupakan bagian dari kelompok usaha PT Tiara Marga Trakindo.

CK didirikan pada 8 April 1997 dan tumbuh pesat menjadi perusahaan jasa pertambangan dengan mengerjakan berbagai lahan tambang batu bara milik sejumlah pelaku bisnis pertambangan.

Kontribusi positifnya menempatkan CK menjelma sebagai salah satu penyedia jasa pertambangan nasional terkemuka dengan pekerja professional berpengalaman di bidangnya, yang didukung oleh unit-unit alat berat berstandar internasional, dan menerapkan sistem teknologi modern yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. 

Direktur Utama Cipta Kridatama Feriwan Sinatra menyampaikan optimismenya dengan sederetan portofolio kontrak berdurasi seumur tambang yang diperoleh akan membuat performance CK semakin baik ke depan.

”Dengan kontrak-kontrak life of mine, maka CK dapat lebih matang dalam melakukan mine planning, sehingga kami lebih optimistis untuk dapat selalu mencapai target,” ungkap Feriwan dalam keterangan tertulis, Senin (21/12/2020). 

Lokasi pertambangan EBL terletak di Pit Blok 3 Balimas, Kecamatan Lokpaikat, Piani dan Bungur,  Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan.

Dalam kesepakatan kerja sama tersebut CK akan melakukan penambangan untuk pemindahan material (overburden removal) dan penyewaan (rental) unit alat berat untuk kebutuhan operasional EBL dalam mencapai  target  rata-rata produksi overburden removal yang dilakukan CK sekitar 8 juta BCM setiap tahun, sehingga jumlah produksi batu bara EBL dapat menjadi sebesar 2 juta ton per tahun. 

Feriwan juga menambahkan bahwa lokasi proyek EBL dekat dengan lokasi tambang Binuang Mitra Bersama (BMB) sehingga bisa saling mendukung satu sama lain.

“Lokasi tambang yang berdekatan dan didukung oleh penerapan Mining Value Chain dengan sinergi dari anak usaha ABM Investama, CK akan terus menjalankan operasional yang unggul dan memberikan hasil yang terbaik bagi seluruh mitra,” kata Feriwan.


Share:

Sabtu, 02 Januari 2021

Ini Saham Batu Bara Paling Panas di 2020

Mayoritas saham emiten batu bara di Bursa Efek Indonesia memanas di sepanjang 2020 terpantik sentimen penguatan harga komoditas emas hitam.



Berdasarkan data Bloomberg, harga saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) termasuk yang melaju paling kencang sepanjang masa pandemi tahun lalu. Saham emiten Grup Indika itu melesat 63,17 persen menjadi Rp1.730 per saham pada periode tahun berjalan per 30 Desember 2020.

Tak hanya INDY, harga saham emiten Grup Bakrie yaitu PT Bumi Resources Minerals Tbk. ikut melaju 59,62 persen menjadi Rp83 per saham atau semakin menjauhi level Rp50. Berikutnya saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) tumbuh 33,72 persen menjadi Rp13.850 per saham.

Di sisi lain, saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) masih belum mampu bergabung bersama teman-temannya di zona hijau. ADRO melemah tipis 0,06 persen di sepanjang 2020 menjadi Rp1.430 per saham.

Namun, saham batu bara yang paling melesat sepanjang 2020 bukanlah INDY, ITMG, atau BUMI. Saham batu bara paling 'panas' di 2020 adalah PT Alfa Energi Investama. Saham berkode FIRE ini melesat 304,91 persen ke posisi Rp1.320 sepanjang tahun lalu.

Kinerja saham emiten baru bara secara umum tidak terlepas dari meredanya pandemi Covid-19 di China yang diiringi kebangkitan ekonomi negara tersebut pada awal kuartal III/2020. Sentimen itu menjadi pemantikkenaikan harga batu bara.

Harga emas hitam tersebut bahkan menyentuh level tertinggi dalam 1,5 tahun terakhir pada pertengahan Desember 2020 mencapai US$84,5/ton akibat pasokan domestik China terbatas ketika konsumsi listrik mulai meningkat. 

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan mengatakan prospek batu bara masih akan menarik dalam beberapa waktu ke depan. Secara keseluruhan, dia memproyeksikan harga batu bara akan terus melambung.

Menurutnya, sentimen lain juga berasal dari ketegangan hubungan China dengan Australia. Oleh karena itu, Mirae Asset menilai ekspor batu bara Australia ke China akan semakin melambat dalam waktu dekat.

Di lain sisi, ekspor batubara Indonesia ke China akan meningkat dalam waktu dekat dengan adanya kesepakatan dengan China Coal Transportation and Distribution Association atas pembelian batu bara Indonesia sebesar 200 juta ton senilai US$1,46 miliar di tahun 2021.

"Adaro Energi (ADRO), Indo Tambangraya Megah (ITMG), Bukit Asam (PTBA), dan saham terkait batu bara lainnya akan menarik pada 2021," kata Andy.

5 Saham Batu Bara Paling 'Panas' 2020
EmitenPosisi Penutupan 30 DesemberPerubahan
Alfa Energi Investama 1320+304.91%
Harum Energy2980+125.76%
Indika Energy 1730+63.17%
TBS Energi Utama520+45.25%
Indo Tambangraya Megah13850+33.72%
Share:

IEA Prediksi Permintaan Batu Bara Global Siap Pulih pada 2021

 IEA Prediksi Permintaan Batu Bara Global Siap Pulih pada 2021

International Energy Agency atau IEA memperkirakan permintaan batu bara global siap untuk pulih pada tahun depan seiring dengan perbaikan ekonomi dan kemungkinan peningkatan konsumsi untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun oleh AS dan Eropa.



Mengutip laporan Coal 2020 dari IEA, terlepas dari usaha dunia untuk beralih ke arah ekonomi berbasis energi terbarukan, batu bara sebagai bahan bakar fosil terkotor tampaknya masih akan mempertahankan perannya sebagai sumber tenaga terbesar di dunia.

Hal itu tetap akan terjadi kendati pangsa pasar batu bara global akan turun menjadi sekitar 35 persen pada 2021 dibandingkan dengan 36,5 persen pada tahun ini.

“Berdasarkan asumsi pemulihan ekonomi global pada 2021, kami memperkirakan permintaan listrik dan output industri akan meningkat. Hasilnya, kami memperkirakan permintaan batu bara global akan meningkat sebesar 2,6 persen, dipimpin oleh China, India, dan Asia Tenggara,” tulis IEA dalam laporannya, dikutip Senin (21/12/2020).

Sementara itu, harga gas alam yang lebih tinggi dan kenaikan permintaan listrik akan memperlambat penurunan struktural penggunaan batu bara di Uni Eropa dan AS yang selama ini mencoba untuk meningkatkan penetrasi energi terbarukannya.

Dengan demikian, kedua wilayah itu kemungkinan dapat mencatatkan pertumbuhan konsumsi batu baranya untuk pertama kali dalam hampir satu dekade terakhir.

Permintaan batu bara UE diperkirakan meningkat secara marjinal untuk pertama kalinya sejak 2012, naik 3,5 persen, sedangkan rebound permintaan batu bara AS akan menjadi yang pertama sejak 2014, yaitu naik 11,1 persen pada tahun depan.

Adapun, pada 2020 permintaan batu bara global diprediksi mengalami penurunan terbesar sejak Perang Dunia Kedua, turun 5 persen dari level 2019. 

Namun, ternyata penurunan keseluruhan permintaan batu bara global itu pada tahun ini lebih rendah daripada ekspektasi pasar saat pandemi Covid-19 pertama kali menyebar.

Permintaan emas hitam itu berhasil ditopang oleh rebound ekonomi China yang cukup kuat dan terjadi lebih dahulu, mengingat Negeri Panda itu merupakan konsumen utama batu bara dunia.

Di sisi lain, kendati permintaan pada 2021 diyakini rebound, pada 2025 permintaan batu bara global diperkirakan mencapai sekitar 7,4 miliar ton dan akan semakin menurun untuk tahun-tahun ke depannya.

Aseanakan menjadi kawasan konsumen batu bara terbesar ketiga, melampaui AS dan Uni Eropa yang akan kembali fokus mengurangi konsumsi bahan bakar fosil.

Sementara itu, di China, permintaan batu bara mencapai titik tertinggi. Selain itu, India serta beberapa negara lain di Asia Selatan diperkirakan meningkatkan penggunaan batu bara hingga tahun 2025 karena produksi industri meningkat dan kapasitas baru berbahan bakar batu bara dibangun.

IEA menjelaskan, dalam prospek jangka pendek, faktor lain yang mendorong ketidakpastian adalah penurunan impor batubara Australia oleh China. 

“Meskipun kami memperkirakan perdagangan batubara internasional akan pulih pada 2021, didukung oleh peningkatan permintaan global, prospek jangka menengahnya sangat tidak pasti,” papar IEA.

Hal ini terutama terjadi terkait dengan evolusi kebijakan impor China dan perkembangan produksi batu bara termal asli India.

Di lantai bursa ICE, harga batu bara Newcastle untuk kontrak Januari 2020 pada penutupan perdagangan Jumat (18/12/2020) berhasil terapresiasi 0,24 persen ke posisi US$84,25 per ton. Sepanjang tahun berjalan 2020, harga telah menguat hingga 14,86 persen.

Share:

Investasi Conveyor System masih menunggu kepastian COVID 19

Target investasi tambang mineral dan batu bara diperkirakan tak akan tercapai, meski sektor pertambangan menjadi salah satu dari sembilan sektor ekonomi yang dibuka jelang new normal.


Ketua Umum Indonesian Mining & Energy Forum (IMEF) Singgih Widagdo mengatakan target investasi minerba tahun ini akan sulit tercapai pada level yang diharapkan pemerintah.

"Investor menunggu jawaban kepastian yang jelas, mengingat saat ini lebih pada asumsi setelah Covid-19 terjadi," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (24/6/2020).

Menurutnya, investasi minerba di tengah Pandemi masih tertekan. Investor baru khususnya investasi eksplorasi pasti menunda atas alasan kondisi pasar komoditas pertambangan yang tertekan sampai saat ini.

"Bahkan, recovery pasca pandemi Covid-19 sampai kapan, belum ada yang mampu menjawab pasti. Semua analisis sebatas dijawab atas berbagai asumsi makro," katanya.

Saat ini, perusahaan yang telah berproduksi pun, melakukan langkah yang sama, sebatas menjaga produksi agar tetap berjalan tanpa berupaya melakukan ekspansi apalagi untuk memperbesar fasilitas infrastruktur.

Untuk potensi ekspor batu bara, China masih terlihat cukup menjajikan. Namun untuk India justru tertekan tajam akibat keinginan memanfaatkan batubara di dalam negeri.

"Bahkan, keseluruhan pasar seaborne coal trade jatuh sebesar sekitar 7 persen atau 30.5 juta dalam lima bulan pertama tahun ini," tutur Singgih.

Mengingat hampir 50 persen pasar ekspor batu bara Indonesia untuk tujuan China dan India, tentu terpukulnya impor batu bara India baik untuk blending maupun dipakai langsung PLTU tentu berdampak pada industri pertambangan batubara.

Untuk industri mineral relatif sama tertekan, persepsi manufaktur (PMI) yang rata-rata masih tertekan di bawah 50 persen tentu kebutuhan mineral untuk industri belum sepenuhnya pulih. Demikian juga pasar impor hasil industri oleh China ke berbagai negara lain masih tertekan pandemi Covid-19.

"Karena yang terjadi bukan masalah dibukanya [sektor pertambangan] tetapi kondisi industri yang secara global tertekan baik negara produser maupun konsumer," ucap Singgih.

Share:

Harga Batu Bara Oke, Delta Dunia Makmur (DOID) Optimistis dengan Kinerja 2021

 Harga Batu Bara Oke, Delta Dunia Makmur (DOID) Optimistis dengan Kinerja 2021


PT Delta Dunia Makmur Tbk. melihat adanya potensi pertumbuhan kinerja pada tahun depan di tengah tren kenaikan harga batu bara dalam beberapa perdagangan terakhir.


Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (13/12/2020) harga batu bara Newcastle untuk kontrak Januari 2021 berada di posisi US$82,5 per ton, naik 3,19 persen.


Adapun, dalam perdagangan tiga bulan terakhir harga naik hingga 41,75 persen dan sepanjang tahun berjalan 2020 harga menguat 12,47 persen.

Head of Investor Relations Delta Dunia Makmur Regina Korompis mengatakan bahwa seiring dengan tren kenaikan harga batu bara yang masih berlangsung hingga saat ini, perseroan melihat prospek yang lebih positif untuk 2021.

“Kami bisa melihat prospek yang lebih positif untuk 2021 dan efek apa pun dari kenaikan harga batu bara saat ini tampaknya baru akan tercermin pada 2021,” ujar Regina kepada Bisnis, Jumat (11/12/2020).


Kendati demikian, prospek positif itu tidak serta merta akan menutupi segala tantangan bisnis yang ada. Kinerja masih dibayangi curah hujan yang tinggi seiring dengan fenomena La Nina. Umumnya, kata dia, curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan kinerja kurang efisien daripada cuaca yang lebih kering.

Hingga Oktober 2020, emiten berkode saham DOID itu mencatatkan volume produksi 37 juta ton batu bara, turun 13 persen yoy. Sementara itu, pada periode yang sama volume OB DOID mencapai 246,4 juta bcm, turun 26 persen.


Untuk kinerja keuangan, DOID membukukan pendapatan sebesar US$494,17 juta hingga kuartal III/2020. Pencapaian itu turun 28,41 persen dibandingkan dengan US$690,33 juta perolehan pada kuartal III/2019.


Adapun, kontribusi pendapatan terbesar berasal dari PT Berau Coal sebesar US$237,35 juta atau sekitar 48 persen dari keseluruhan total pendapatan, disusul oleh pendapatan dari PT Adaro Indonesia sebesar US$62,03 juta sekitar 13 persen, dan dari PT Indonesia Pratama sebesar US$50,48 juta sekitar 10 persen dari keseluruhan pendapatan.

Selain itu, DOID membukukan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$3,69 juta. Perolehan itu berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun lalu, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar US$28,14 juta.


DOID pun melihat pemulihan volume operasional bergantung pada pemulihan harga dan permintaan batubara. DOID akan berfokus pada pencapaian kontrak baru, pemeliharaan likuiditas, optimalisasi aset yang ada, dan pengurangan biaya.


“Hal itu untuk mempertahankan pelemahan secara menyeluruh di industri saat ini dan mendapatkan momentum ketika pasar telah pulih,” papar 

Share:

Konsumsi Batu Bara Dunia Bisa Naik 2,6% Pada Tahun 2021 Jika Ekonomi Pulih

Badan Energi Internasional (International Energy Agency/ IEA) memperkirakan konsumsi batu bara dunia pada 2021 naik sebesar 2,6%, sejalan dengan perkiraan semakin membaiknya kondisi perekonomian global.



Berdasarkan laporan IEA, pihaknya memperkirakan peningkatan permintaan batu bara pada tahun depan meningkat karena adanya peningkatan permintaan listrik dan kegiatan industri.

"Akibatnya, kami memperkirakan permintaan batu bara global akan meningkat sebesar 2,6%, dipimpin oleh China, India, dan Asia Tenggara," tutur laporan IEA dikutip Jumat (18/12/2020).Harga gas alam dan permintaan listrik yang lebih tinggi akan memperlambat penurunan struktural konsumsi batu bara di Uni Eropa dan Amerika Serikat, yang keduanya mungkin melihat konsumsi batu bara mereka malah tumbuh untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade terakhir.

Sementara pada 2025, permintaan batu bara global diperkirakan akan stabil sekitar 7,4 miliar ton. Tren permintaan batu bara diperkirakan akan bervariasi menurut wilayah selama lima tahun ke depan.

Meski pada 2021 konsumsi batu bara di Eropa dan Amerika Utara diperkirakan tumbuh, namun setelah 2021 trennya diperkirakan akan terus mengalami penurunan. Meski demikian, karena konsumsi batu bara gabungan dari Uni Eropa dan Amerika Serikat saat ini hanya mewakili sekitar 10% dari konsumsi batu bara global, maka penurunan lebih lanjut di pasar tersebut tidak akan memiliki pengaruh signifikan di tingkat global.

Di China, permintaan batu bara mencapai titik tertinggi, meskipun perkiraan pada 2025 perlu ditinjau ulang setelah dikeluarkannya Rencana Lima Tahun ke-14 pemerintah China. Janji China untuk mencapai netralitas karbon sebelum 2060 membutuhkan peta jalan jangka panjang untuk memungkinkan kelancaran transisi ekonomi yang mengkonsumsi 4 miliar ton batu bara setiap tahunnya ini.

Sementara India dan beberapa negara lain di Asia Selatan dan Asia Tenggara diperkirakan akan meningkatkan konsumsi batu bara hingga 2025 karena produksi meningkat dan adanya sejumlah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara baru.

Di India, bagaimanapun, prospek permintaan hingga 2025 jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu sebagai akibat dari pandemi. Pada 2025, ASEAN akan menjadi kawasan konsumen batu bara terbesar ketiga, melampaui Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Pada 2020, beberapa negara membuat komitmen untuk mengurangi penggunaan batu bara pada tahun-tahun mendatang seperti Korea dan Jepang, mengurangi rencana ekspansi batu bara seperti di Vietnam, Bangladesh, dan Filipina, serta pembatalan rencana pengembangan batu bara di Mesir.

Share:

Harga Komoditas Nikel Kembali menguat

Harga komoditas nikel diyakini akan membaik sepanjang tahun ini. Stefanus Darmagiri, Analis Danareksa Sekuritas memproyeksikan pemulihan harga nikel akan terjadi setelah koreksi jangka pendek pada September 2020, yang terutama didorong oleh nilai tukar dolar AS yang kuat, tingkat produksi baja tahan karat (stainless steel) China pada bulan September yang moderat, serta meningkatnya kekhawatiran adanya gelombang kedua Covid-19 di Eropa, yang mengarah pada pembatasan mobilitas di negara-negara Benua Biru tersebut.



“Harga nikel siap untuk pulih pada awal Oktober 2020, kami meyakini kenaikan ini didukung oleh pemulihan ekonomi yang solid di China,” tulis Stefanus dalam riset, Senin (12/10).

Stefanus mencatat, pemulihan ekonomi yang solid di China terjadi pasca penurunan pandemi Covid-19, yang menyebabkan peningkatan bertahap pada purchasing managers’ index (PMI) manufaktur Caixin China. PMI manufaktur mulai merangkak naik dari level terendah 40,3 pada Februari 2020, menjadi 53,1 pada Agustus 2020.

Pada September 2020, PMI manufaktur China tetap solid pada angka 53,0. Realisasi ini sejalan dengan tren kenaikan produksi stainless steel di negara tersebut sejak mencapai titik produksi terendah pada Februari 2020. Adapun produksi baja tahan karat berbasis nikel di China naik 2,6% secara month-on-month (mom) menjadi 2,3 juta ton pada Agustus 2020.

Sementara angka kumulatif produksi baja tahan karat berbasis nikel membukukan pertumbuhan yang relatif datar menjadi 16,1 juta ton di delapan bulan pertama 2020. Dus, dengan PMI yang tetap kokoh ini, Danareksa optimis akan berdampak positif pada harga nikel dalam waktu dekat.

Dari sisi supply, kekhawatiran terhadap pasokan nikel timbul dari larangan ekspor bijih nikel Indonesia yang berlaku efektif sejak awal tahun 2020. Ditambah, adanya karantina wilayah (lockdown) di beberapa negara produsen nikel akibat pandemi Covid-19 seperti Filipina, yang mengakibatkan penurunan produksi di negara-negara tersebut.

Meskipun adanya relaksasi lockdown akan semakin meningkatkan pasokan nikel global yang pada akhirnya akan membatasi kenaikan harga nikel lebih lanjut, Danareksa Sekuritas memperkirakan harga nikel akan tetap solid di sisa tahun 2020 dan 2021 mendatang. Solidnya harga komoditas tambang logam ini didukung oleh optimisme terhadap pemulihan ekonomi global. Danareksa Sekuritas mempertahankan asumsi harga nikel rata-rata sebesar US$ 14.000 per ton untuk tahun 2020 dan US$ 15.000 per ton untuk tahun depan.

Rabu (14/10), harga nikel untuk kontrak tiga bulan di London Metal Exchange berada di US$ 15.341 per metrik ton. Sedangkan harga rata-rata nikel sejak awal tahun berada di US$ 13.229 per metrik ton.

Danareksa mempertahankan status overweight untuk sektor tambang logam. Hal ini seiring optimisme terhadap harga nikel di sisa tahun 2020 dan prospek cerah nikel jangka panjang seiring Elon Musk dari Tesla sedang dalam masa pencarian produksi nikel global dalam jumlah yang lebih besar dan efisien. 

Pilihan utama Danareksa Sekuritas di sektor ini adalah beli saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan target harga Rp 4.000. Sebab, INCO dinilai sebagai pemain nikel murni di tanah air yang sangat berkorelasi kuat dengan ekspektasi harga nikel.

Selain INCO, Danareksa Sekuritas juga merekomendasikan beli saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan target harga Rp 900 dan PT Timah Tbk (TINS) dengan target harga Rp 950 per saham. 

Share:

Pengetahuan dasar Tentang Conveyor Belt

 A.    Pengertian Belt Conveyor


Belt Conveyor adalah peralatan yang cukup sederhana yang digunakan untuk mengangkut unti atau curah dengan kapasitas besar. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari

berbagai jenis bahan. Misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.

Fungsi belt conveyor adalah untuk mengangkut berupa unti atau curah dengan kapasitas yang cukup besar, dan sesuai dengan namanya maka media yang digunakan berupa ban.

Konstruksi dari belt conveyor adalah :

Konstruksi arah pangangkutan horizontal

Konstruksi arah pengangkutan diagonal atau miring

Konstruksi arah pengangkutan horizontal dan diagonal


Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu :

·           Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum

·           Sampai dengan 18’.

·           Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.

·           Kapasitas tinggi

·           Serba guna

·           Dapat beroperasi secara continiue

·           Kapasitas dapat diatur

·           Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m

·           Dapat naik turun

·           Perawatan mudah


Kelemahan - kelemahan dari belt conveyor antara lain :

·           Jaraknya telah tertentu

·           Biaya relatif mahal

·           Sudut inklinasi terbatas




B. Bagian – bagian Belt Conveyor

Kalau belt panjang, perlu dipakai training roller, kalau belt pendek tanpa training roller tidak masalah. Pada training roller sering dipasang pemutus arus, untuk menjaga kalau belt menerima beban maksimum, sehingga belt dapat menyentuh training dan akibatnya arusnya terputus.

Feed hopper berfungsi untuk menjaga agar bahan dapat dibatasi untuk melebihi kapasitas pada waktu inlet.

Outlet chuter  berfungsi untuk pengeluaran material

Idle drum berfungsi mengikuti putaran drum yang lain

Take up berfungsi untuk mengatur tegangan ban agar selalu melekat pada drum, karena semakin lama ban dipakai akan bertambah panjang, kalau tidak diatur ketegangannya ban akan menjadi kendor.

Belt cleaner berfungsi untuk membersikan belt agar belt selalu dalam keadaan bersih.

Skrapper depan berfungsi agar jangan sampai ada material masuk pada idle drum dengan belt

·         Impact roller (rol penyangga utama), berfungsi agar menjaga kemungkinan belt kena pukulan beban, misalnya , beban yang keras, maka umumnya bagian depan sering diberi sprocket dari karet sehingga belt bertahan lama.




Banyaknya roll penyangga utama :

1. Roll tunggal, berfungsi untuk mengangkut material berupa unit.


2. Roll ganda, berfungsi supaya pengangkutan mencapai beban maksimum dan material tidak

menjadi tumpah.

·            Untuk ukuran lebar belt yang cukup kecil.


·            Untuk ukuran lebar belt yang cukup lebar.


Semakin kecil ukuran lebar belt, maka semakin kaku, karena tebal belt lebih besar. Kalau semakin luas lebar belt, maka semakin lemas, sehingga sering digunakan 5 roll, agar kelengkungan roll sesuai dengan keadaannya.

Untuk diving unit, drum seringkali dilapisi :

ü  Dengan bahan karet, sehingga bahan ini yang menyebabkan angka gesek besar.

ü  Dengan alur atau parit-parit, fungsi nya untuk mengeluarkan udara yang terjebak didalam drum, bila didalam drum terdapat udara, maka koefisien gesek rendah dan dapat menyebabkan slip.

Konstruksi idle drum berbentuk silinder, seringkali tidak diberi lapisan, untuk kecepatan tinggi daya berbentuk cembung. Bentuk drum dibuat tidak penuh, karena untuk mengurangi bahan yang melekat pada drum, sehingga drum tidak berubah bentuknya dan mempunyai diameter yang lebih besar.

·         Take Up, berfungsi untuk mengencangkan belt agar tidak kendor. Bentuk dari take up ini bermacam-macam, misalnya :

§  Screw take up, take up ini masih menggunakan system manual, saat belt mengalami kendor maka dengan cara manual untuk mengencangkannya. Take up ini hanya berlaku untuk jarak jangkauan belt yang pendek, itu antara 5 meter sampai 10 meter.

§  Gravity take up, take up ini digerakan secara otomatis, dan jarak jangkauan medium.

§  Counter weighted vertical gravity take up, take up yang bergerak secara otomatis.



C. Kegunaan Belt Conveyor

·         Conveyor terdiri dari bagian-bagain standard dengan teknologi maju, sederhana dan mudah dalam pemeliharaan. Mesin Vibration SBM dapat digunakan pada crushing plant tetap maupun mobile crushing plant. Mesin ini secara luas digunakan dalam industri pertambangan, metalurgi dan batu bara, mentransfer pasiran, material besar, atau material dalam kemasan.

·         Berdasarkan perbedaan barang yang akan ditransfer, sistem transfer dapat berdiri sendiri ataupun multi conveyor atau digabungkan dengan alat transfer lainnya. Belt conveyor dapat dipasang secara horisontal atau tertidur untuk memenuhi kebutuhan transfer yang berbeda.


Share:

Peralatan dan Perlengkapan Peledakan Khususnya Pertambangan Granit (Pulau Karimun Besar)

 


Jika Anda melihat bendera merah di sekitaran lokasi tambang, itu adalah tanda bahwa pada hari itu akan dilakukan operasi peledakan




Peralatan Peledakan Adalah semua bahan atau alat-alat yang dapat digunakan lebih dari satu kali pemakaian dalam operasional peledakan, antara lain :

1)   Mesin Bor dan Kompresor
Sumber energi penghasil gaya adalah udara bertekanan tinggi (Pneumatic) yang dihasilkan dari kompresor dan sekaligus sebagai tenaga penggerak unit alat bor untuk berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya, (Gambar 1). Konsumsi udara  yang diperlukan  tergantung  pada  ukuran  mesin bor,  makin besar  ukuran mesin akan diperlukan konsumsi udara yang besar pula.


Gambar 1. Mesin Bor (Crawler Drill) dan Kompresor

2)   Batang Bor dan Mata Bor
Batang bor Extension Drill Steels menghubungkan DHT Hummer atau Shank Adaptor dengan Extension Rods. Selain itu batang bor jenis Extension Drill Steels dapat dipakai untuk mendapatkan kedalaman pemboran yang diinginkan. Panjang batang bor di PT. Trimegah Perkasa Utama adalah tiga meter (Gambar 2).


Gambar 2. Batang bor Extension Drill Steel

Mata bor (Drill Bit) akan meneruskan energi putaran dan tekanan dari batang bor ke batuan (Gambar 3)


Gambar 3. Mata Bor

3)   Mobil Mixer/Manufacturing Unit (MMU)
Mobil Mixer/Manufacturing Unit adalah alat yang digunakan untuk pengisian lubang ledak secara mekanis (Gambar 4). MMU umumnya terdiri dari tiga kompartemen yang bermuatan butiran Ammonium Nitrate (AN), bahan bakar (solar), dan emulsi.

Gambar 4. Pencampran bahan peledak di MMU

4)   Alat Pengaman Peledakan
Peralatan pengamanan yang biasa digunakan dalam operasi peledakan diantaranya adalah radio komunikasi Portable atau Handy-Talk (HT) untuk pengawasan keamanan lokasi sekitar peledakan, sirine, serta bendera merah sebagai tanda area yang akan diledakkan.


Perlengkapan peledakan adalah semua bahan atau alat-alat yang hanya dapat digunakan untuk satu kali peledakan, antara lain :

1)   Detonator Biasa (Plain Detonator)
          Merupakan Detonator yang menjadi pemicu awal proses peledakan. Ukuran tabung Detonator biasa adalah diameter 6,40 mm dan panjang 42 mm dengan kandungan isian dasar adalah PETN atau TNT (Tri Nitro Toluene) (Gambar 5). Detonator ini selalu digunakan dengan dikombinasikan dengan sumbu api atau Safety Fuse.


Gambar 5. Plain Detonator

2)   Bahan Peledak
Bahan peledak yang digunakan untuk pengisian lubang tembak  adalah jenis emulsi/Dabex dengan perbandingan 70% Matrix dan 30% Ammonium Nitrate Fuel Oil (ANFO). Sedangkan primer menggunakan Booster 400 gram, satu kilogram Dynamite Daya Gel atau dengan menggunakan keduanya.

3)   Detonator Nonel (In-Hole Delay)
Detonator Nonel telah dirancang untuk mengatasi kelemahan yang ada pada Detonator listrik dan cocok untuk daerah dengan intensitas petir tinggi.  Detonator Nonel diterima oleh konsumen lengkap dengan sumbu signalnya yang dimana merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, Detonator ini memiliki panjang 18 meter dan waktu Delay 500 ms,  (Gambar 6.)


Gambar 6. Detonator Nonel

4)   Sumbu Api (Safety Fuse)
Sumbu api adalah alat berupa sumbu yang fungsinya merambatkan api dengan kecepatan tetap . Perambatan api tersebut dapat menyalakan ramuan pembakar (Ignition Mixture) di dalam Detonator biasa, sehingga dapat meledakkan isian primer dan isian dasarnya (Gambar 7)
Gambar 7. Sumbu api (Safety Fuse)

5)   Sumbu Ledak (Detonating Cord)
Sumbu ledak adalah sumbu yang pada bagian intinya terdapat bahan peledak PETN, dengan kecepatan detonasi 21.000 ft per detik. Memiliki ketahanan terhadap air yang baik, ringan dan Fleksible, serta memiliki kuat tarik yang baik. Sumbu ledak lebih dikenal dengan sebutan Cordtex (Gambar 8).
Gambar 8. Sumbu ledak Cordtex

6)   Booster (Pentolite Cast Booster)
Merupakan bahan peledak dengan daya ledak paling tinggi diantara semua jenis handak yang dipakai di dunia pertambangan saat ini. Merupakan pencampuran proses pelelehan dari TNT (Tri Nitro Toluena) dengan PETN (Penta Erytrithol Tetra Nitrate) (Gambar 9).
Gambar 9. Booster (Pentolite Cast Booster)

7)   Dynamite Dayagel Dahana Magnum
Merupakan bahan peledak istimewa yang memiliki kekuatan tinggi dan beremulsi sensitif yang kuat, namun demikian memiliki sensitivitas yang rendah terhadap impak mekanik. Dayagel Magnum merupakan bahan peledak kuat yang tahan terhadap air. Dayagel Magnum dikemas dalam Cartridge dari bahan Nylon Film yang apabila diperlukan dapat dipotong. (Gambar 10).
Gambar 10. Dayagel Dahana Magnum

8)   Relay Connector (Surface Delay)
Relay Connector merupakan perlengkapan peledakan yang digunakan untuk waktu tunda di atas permukaan, baik antar baris maupun antar lubang bor. Waktu tunda tersebut memiliki tujuan untuk meminimalisir terjadinya getaran tanah (Ground Vibration), mengurangi suara dari ledakan (Noise), serta untuk mengarahkan lemparan fragmentasi batuan hasil peledakan sesuai yang ditentukan dan menghindari terjadinya Fly Rock yang memiliki dampak terhadap lingkungan dan keamanan. Beberapa jenis Relay Connector yang umum digunakan diantaranya adalah Relay Connector MS-17 (Gambar 11), Relay Connector MS-42 (Gambar 12), Relay Connector MS-67 (Gambar 13).


Gambar 11. Relay Connector MS-17


Gambar 12. Relay Connector MS-42



Gambar 13. Relay Connector MS-67
Share:

PIG LAUNCHER

PIG LAUNCHER

Rubbersheet

Rubbersheet

Tools Splicing Lengkap

Fastener Flexco

Fastener Flexco
Fastener Flexco

POLYURETHANE PRODUCT

RUBBER SKIRT

POLY PIG

BIDI PIG

ROUND WHEEL

PROMO MINGGU INI

FLEXTANE PRODUCT

Support

HUBUNGI KAMI

Nama

Email *

Pesan *