PT. Alkabelt Sukses Bersama Menjadi Agent Fenner Dunlop BV di Indonesia

PT. Alkabelt Sukses Bersama ditunjuk sebagai Agent Fenner Dunlop Di Indonesia. Fenner Dunlop BV Sebagai sebuah perusahaan Manufaktur Conveyor Belt terbesar didunia serta nama besar yang disandang.

Harga Saham Tambang Batu Bara Kembali Menguat

Indeks saham gabungan bergerak sideways sepanjang perdagangan sesi I, Rabu (02/09/2020)dan mencoba untuk menembus level resisten baru di 5.400 - 5.600

Bellebanne Cleaner Kembali Masuk memasarkan produknya Di Indonesia

Bellebanne Cleaner mulai memasarkan produknya di Indonesia secara langsung. Produk-produk mereka yang sudah teruji disejumlah aplikasi di australia dan amerika sekarang mulai merambah pasar indonesia

Industri Energi Di Indonesia kembali bersemangat

setelah melewati kelesuan karena anjloknya harga batubara, saat ini para pelaku bisnis energi kembali bersemangat.

Suply batu pecah di Indonesia masih jauh dari cukup

dengan banyaknya kebutuhan project infra struktur di indonesia namun tidak didukung banyaknya industri pemecah batu maka suply batu pecah kekurangan suply.

Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri pulley. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri pulley. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Minggu, 10 Januari 2021

Jual Flexco Fastener 1 1/2E

Jual Flexco Fastener 1 1/2E

Sistem Pengencangan Plat Padat Baut Flexco® menghasilkan sambungan yang kuat dan bebas saringan dengan kemampuan menahan yang unggul berkat kombinasi kompresi pelat atas dan bawah serta baut berkekuatan tensil tinggi.

Agen Fastener Flexco


MENGAPA BOLT SOLID PLATE?

Peringkat pengikat mekanis dari 150 hingga 620 PIW (300 hingga 1080 kN / m)

Belt dari tebal 3/16 "hingga 2" (5 mm hingga 50 mm)

Diameter katrol dari 12 "hingga 48" (300 mm hingga 1220 mm)

Sambungan bebas saringan cocok untuk pasir, kerikil, batu pecah, dan semen

Gigi yang dibentuk khusus menembus bangkai sabuk tanpa merusak serat

Baut berpilot untuk pemasangan yang cepat dan mudah

Tersedia dengan pelat atas berlapis karet untuk meningkatkan perlindungan terhadap benturan dan kompatibilitas dengan komponen konveyor

Agen Fastener Flexco


METODE INSTALASI Flexco Fastener 1 1/2E

Perkakas portabel

Pilihan palu atau instalasi daya

Agen Fastener Flexco



SPECIFICATIONS Flexco Fastener 1 1/2E

 
Fastener MaterialSteel
Package Configuration25 Fastener Sets per Box
Belt Thickness (in.)7/16-11/16
Mechanical Fastener Rating (P.I.W.)300
Minimum Pulley Diameter (in.)18
Weight (lbs)5.9
Share:

Flexco Belt Cleaner Type H

Flexco Belt Cleaner Type H dirancang secara unik untuk menghilangkan muatan yang terbawa kembali secara efisien dan mempertahankan kinerja - bahkan saat bilah aus. Blade ini telah membuktikan kinerja di lapangan selama lebih dari 20 tahun dan tersedia dalam beberapa opsi blade tersegmentasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan aplikasi Anda.

Agen Flexco Belt Cleaner


 Pengesahan Flexco Mineline® membuktikannya dalam aplikasi tonase berat yang menguji kekuatan dan ketahanan sistem konveyor Anda.

 FITUR DAN KEUNTUNGAN Flexco Belt Cleaner Type H

Agen Flexco Belt Cleaner


Pisau tersegmentasi, tersedia dalam uretana dan tungsten karbida, bekerja secara independen untuk memberi daya pada sabuk dan keausan secara merata

CEMA Kelas 4 *

Quick Mount Tensioner (QMT) dengan pemeriksaan tegangan visual

Kompatibel dengan pembersih balik

Tip XF2 kompatibel dengan pengencang mekanis

Kecepatan belt hingga 1000 fpm (5.0 m / detik) atau 1500 fpm (7.5 m / detik)

Diameter katrol dari 10 "hingga 67" (250 hingga 1675 mm)

Lebar sabuk 18 "hingga 72" (450 hingga 1800 mm)

* Model Suhu Tinggi - CEMA Kelas 3

Agen Flexco Belt Cleaner


INSTALASI Flexco Belt Cleaner Type H

Pemasangan pada Head Pulley

Cocok sebagai pembersih yang berdiri sendiri dalam aplikasi tugas ringan dan menengah

Dapat dikombinasikan dengan pembersih sekunder untuk pelepasan muatan yang efektif dalam aplikasi tugas berat

Share:

Senin, 04 Januari 2021

Pengetahuan Dasar Tentang Conveyor Belt

Apakah itu belt conveyor???

Belt conveyor adalah pengangkutan material dari satu lokasi ke lokasi lain. Belt conveyor memiliki daya dukung beban yang tinggi, jalur pengangkutan yang besar, desain yang sederhana, perawatan yang mudah, dan keandalan pengoperasian yang tinggi. Sistem konveyor sabuk juga digunakan dalam transportasi material di toko pengecoran seperti penyediaan dan distribusi pasir cetakan, cetakan dan pembuangan limbah. Dalam makalah ini studi dilakukan pada mesin cetak pola DISA untuk memenuhi kebutuhan pengecoran berat yang lebih tinggi. Mesin DISA memiliki kapasitas 100 cetakan per jam. Ukuran cetakan dan kepadatan material diberikan parameter. Pembahasan kali ini bertujuan untuk merancang sistem konveyor yang digunakan untuk pendinginan cetakan, yang meliputi kecepatan, pemilihan motor, spesifikasi belt, diameter poros, katrol, jarak idler, pemilihan gear box, dengan bantuan standar praktek. Juga dari sudut pandang ergonomis, beberapa sakelar kontrol canggih dapat dipertimbangkan seperti sakelar kabel tarik, sakelar sway sabuk, sakelar kecepatan nol, dll.



2. PENDAHULUAN:

Setiap kali bahan curah membutuhkan konveyor sabuk transportasi terus menerus memasok sarana yang andal. Jika tingkat penanganan dan jumlah total jaminan, mereka biasanya yang paling ekonomis. Semua mesin pengangkat dan pengangkut dapat dibagi berdasarkan prinsip operasinya menjadi dua kelompok besar:

(i) Gerakan intermiten, (ii) Gerakan kontinu Gerakan intermiten mencakup semua jenis derek, lift; sarana transportasi permukaan (truk, loader, penggerak utama), trem udara dan jalur kabel, pengikis dan sejenisnya.

Gerak kontinyu meliputi konveyor, alat pengangkut pneumatik dan hidrolik dll. Yang umumnya disebut mesin pengangkut kontinyu atau mesin pengangkut.

Mesin kontinyu dicirikan oleh gerakan non-stop dari beban massal atau unit di sepanjang jalur tertentu, tanpa lorong untuk bongkar muat. Tujuan utama dari mesin pengangkut kontinu adalah untuk mengangkut beban di sepanjang jalur tertentu. Pada saat yang sama, mereka dapat mendistribusikan beban di antara sejumlah titik tujuan, mengirimkannya ke toko, mentransfer produk dari satu operasi teknologi ke operasi teknologi lainnya, dan memastikan kecepatan proses produksi yang diinginkan. [1]

Belt conveyor digunakan untuk menyampaikan berbagai beban curah dan unit di sepanjang jalur horizontal atau sedikit miring dan untuk mengangkut barang di antara berbagai operasi di jalur aliran produksi.

Belt conveyor digunakan sebagai komponen utama dari beberapa mesin yang kompleks seperti wheel excavator, jembatan konveyor, dan banyak jenis mesin pengangkat dan pengangkut lainnya.

Belt conveyor digunakan untuk berbagai aplikasi seperti transportasi material di toko pengecoran (pasokan dan distribusi pasir cetakan, cetakan dan pembuangan limbah) industri batubara dan pertambangan, industri gula, industri otomotif, industri ampas tebu, sistem pasokan bahan bakar pembangkit listrik, dll. 

3. PERANCANGAN SISTEM CONVEYOR BELT:

Penting untuk memiliki informasi dasar terkait desain tentang berbagai komponen konveyor sabuk sebelum mencoba merancang konveyor sabuk. Desain konveyor sabuk bergantung pada desain / konstruksi masing-masing komponen, tetapi desain banyak komponen individu bergantung pada desain konstruksi akhir konveyor sabuk.

3.1 Data tersedia untuk sistem konveyor sabuk:

Data masukan yang digunakan untuk merancang sistem konveyor sabuk

(Disa match 32X32 tekanan tinggi garis cetak horizontal flaskless dengan disa cool).

Kepadatan material

Kecepatan sabuk, v

Panjang konveyor, L

Ketinggian konveyor, H

Sudut kemiringan

Ukuran Cetakan 833 mm

Derajat suhu cetakan.

Tingkat cetakan 100 cetakan / jam

3.2 Prosedur desain untuk sistem konveyor sabuk:

Catatan: Sebagian besar rumus dalam satuan MKS dan untuk pemahaman yang lebih baik, diubah menjadi satuan SI.

Prosedur berikut diikuti untuk merancang sistem konveyor sabuk saat ini:

3.2.1 Kapasitas Belt: [2]

BeltCapacity ……. (1)

3.2.2. Lebar Sabuk: [3]

Lebar sabuk …… (2)

Beban hidup (A):

Beban hidup

Total beban hidup (A)

Beban Mati (B):

Beban ini terdiri dari berat roller, belting dan drive pulley.

B

Tarik Sabuk (C):

Tarik sabuk (C) dalam lbs

Untuk koefisien gesekan roller bed belt conveyor

Kemiringan / penurunan (D):

Garis singgung sudut

Tarik sabuk tambahan

Tarik sabuk tambahan

Maksimum dua di atas dianggap sebagai nilai D

Deflektor (E): Tidak ada deflektor di sistem kami

Titik transisi (F):

Tarik sabuk tambahan

Tarik sabuk yang efektif

T1 T1factor

Dari tabel T1factor

T1

Karena suhu cetakan 180 derajat, diperlukan sabuk tahan panas. Oleh karena itu dipilihlah pyroshield belt (KEP 800/4) yang memiliki sifat-sifat seperti kekuatan tarik tinggi, umur kerja lebih lama, konstruksi kokoh, ketahanan korosi, ketahanan aus dan sobek.

Kekuatan Sabuk / inci [4]

Gantikan nilai kekuatan sabuk dan T1 pada persamaan (2),

Lebar Sabuk

3.2.3 Ketegangan Belt: [2]

Ketegangan efektif (Te) …… .. (3)

Kembalikan ketegangan sisi

Untuk konveyor horizontal dan peninggian,

Fe

W

Berat material, Wm

Dimana, v = 0,1 m / s = 19,68 kaki / menit

Wm

Berat sabuk, Wb

W

Kembalikan ketegangan sisi

Gesekan kosong total

Jarak tepi standar

Untuk jarak tepi standar 0,0899 tf

Gesekan kosong total

Gesekan kosong total

Membawa gesekan sisi kosong

Gesekan beban

Untuk konveyor horizontal dan elevator, Fl

Gesekan beban

Beban tegangan lereng

Beban tegangan lereng

Beban tegangan lereng

Ketegangan Efektif Te

Ketegangan Efektif Te

3.2.4 Perhitungan Daya: [5]

Power HP ……………. (4)

v

Mensubstitusi nilai dalam persamaan (4),

Kekuasaan

Daya, P.

3.2.5 Jarak Idler: [2]

Jarak Idler …… (5)

Melengkung

Mensubstitusikan nilai Te, W dan sag pada persamaan (5),

Jarak Idler Si

Jarak Idler Si

3.2.6. Perhitungan RPM Motor: [6]

RPM Motor, N ………. (6)

Di sini torsi tidak diketahui dan karenanya dapat dihitung dengan metode berikut

Untuk aplikasi belt conveyor,

Mt …………. (7)

Untuk mengetahui diameter gulungan

Kepadatan berat material

Kepadatan berat material Wm

Dari tabel buku pegangan penanganan material curah, untuk massa jenis material Wm dan lebar belt 48 inch, diameter puli D [7]

Menurut CEMA (Conveyor Equipment and Manufacturers Association) koefisien gesekan [8]

Substitusikan nilai F, W, dan g pada persamaan (7),

Torsi Mt

Gantikan nilai Mt dalam persamaan (6),

RPM Motor, N

N1500 RPM

3.2.7. Diameter poros: [9]

Menurut standar ASME, diameter poros dihitung dengan rumus berikut

d ……. (8)

Diameter poros d tergantung pada berbagai faktor seperti tegangan geser, Kb gabungan shock dan faktor fatik yang diterapkan pada momen lentur, momen tekuk maksimum Mb, shock gabungan Kt dan faktor kelelahan yang diterapkan pada momen torsi, Mt momen torsi.

Untuk menemukan momen lentur maksimum, diadopsi prosedur berikut. Gambar 1 menunjukkan diagram momen lentur untuk poros karena balok hanya ditopang pada dua ujungnya. [10]

Diagram beban vertikal (VLD)

Misalkan RAv dan RDv menjadi reaksi bantalan di A dan D karena beban vertikal

Sekarang mengambil waktu tentang A.

RDv

RDv

Juga RAvDv

RAv

Diagram Momen Bending Vertikal (VBMD):

Momen membungkuk di A

Momen membungkuk di B

Momen membungkuk di C.

Momen membungkuk di C.

Momen membungkuk di D

Diagram Beban Horizontal (HLD)

Misalkan RAH dan RDH menjadi reaksi bantalan akibat beban horizontal

Sekarang mengambil waktu tentang A

RDH

RDH

Gambar 1: Diagram momen lentur

Juga RAH


RAH


Diagram Momen Tekuk Horisontal (HBMD)


Momen membungkuk di A


Momen membungkuk di B


Momen membungkuk di C.


Momen membungkuk di D


Diagram Momen Bending yang Dihasilkan (RBMD)


Momen membungkuk di A


Momen membungkuk di B


17396574.54 Nmm


Momen membungkuk di C.


17396574.54 Nmm


Momen membungkuk di D


Momen lentur maksimal, Mb


Dari tabel, agar beban diterapkan secara bertahap


Kb dan Kt


Untuk bahan poros baja EN 8 AISI 1040


Kekuatan tarik utama utmm2


Kekuatan luluh ymm2


Dari kode ASME,


Pilih minimal di atas dua nilai


Mempertimbangkan efek cara kunci,


Gantikan nilai di atas dalam persamaan (8)


d


3.2.8. Diameter Katrol: [11]


D ………… (9)


N


Mengingat cairan tidak membentuk bagian dari penggerak, S.


i ic


Gantikan semua nilai dalam persamaan (9),


D


Dari diameter pulley, ditentukan ukuran geared coupling dengan menggunakan katalog elecon. [12]


Ukuran kopling roda gigi adalah sebagai berikut:

ED 500- motor diarahkan ke kotak roda gigi

ED 4500- kotak roda gigi ke drum

Untuk mengurangi jerk kita mengurangi kecepatan dengan menggunakan motor dan gear box.

Pada motor yang digerakkan rasio pengurangan kecepatan adalah 1500/48

yaitu 31. Pengurangan kecepatan maksimum dilakukan pada motor roda gigi. Pengurangan kecepatan yang tersisa dilakukan dengan menggunakan gear box. Karena kecepatan belt 0.1m / s dan diameter puli 636mm, rpm yang dibutuhkan adalah 3.

Oleh karena itu pengurangan kecepatan pada geared box adalah 48/3 yaitu 16.

Bantalan yang dipilih dari diameter dan daya dorong poros adalah bantalan rol spiral SN 230 (bantalan ZKL). [13]

Dari pertimbangan ergonomis dan keselamatan manusia, beberapa sakelar kontrol lanjutan dapat digunakan seperti

(i) Sakelar Kabel Tarik: Sakelar kabel tarik juga dikenal sebagai Sakelar darurat yang dioperasikan tali digunakan sebagai sakelar pengaman untuk menghentikan sabuk konveyor dalam keadaan darurat dengan menarik tali.

(ii) Belt Sway Switch: Sakelar memungkinkan konveyor berjalan mulus dan melindunginya dari kerusakan akibat goyangan berlebih yang dapat terjadi karena pemuatan material yang tidak rata, bantalan roller idler yang aus, dll.


(iii) Zero Speed ​​Switch: ketika ada masalah dalam sistem, ia akan merasakan sinyal dan mesin secara otomatis berhenti menggunakan jenis sakelar ini.


4. ASPEK MANUFAKTUR:

Setelah desain, profil belt conveyor yang tepat diselesaikan. Parameter geometris dan pemilihan material dipilih dari desain. Bahan pengangkut adalah cetakan yang bersuhu 180 derajat celcius. Oleh karena itu material yang digunakan untuk belt adalah pyroshield KEP / 800/4 ply. Katrol dan idler terbuat dari bahan baja ringan dan bahan poros EN 8 AISI 1040.

Dari desain, komponen diperoleh seperti motor roda gigi, kotak roda gigi, kopling roda gigi, dll. Sesuai kebutuhan.

5. HASIL DAN PEMBAHASAN:

Komponen utama dan parameternya dalam sistem konveyor diselesaikan. Parameter yang dirancang dihitung dengan menggunakan praktik standar.


Lebar sabuk 1200 mm. Ketegangan belt adalah 47,908 KN Drive ini memiliki tenaga 10HP dengan 1500 rpm. Diameter poros dan katrol masing-masing 165 dan 636mm. Jarak antara idler adalah 1 meter.


Dengan menggunakan sakelar kontrol lanjutan seperti sakelar kabel tarik, sakelar goyangan sabuk, sakelar kecepatan nol seseorang dapat mengontrol gerakan, mengurangi frekuensi kecelakaan dalam sistem konveyor sabuk.


6. NOMENCLATURE:

Kapasitas cbelt dalam ton / jam


v


L


Tinggi konveyor dalam m


Fe, Fl


W


Wm


Wb

tf

Te

Si

P.

Mt

Momen Mbbending di Nmm

D

koefisien gesekan

F

percepatan gravitasi dalam m / s2

N

d

Kb

momen lentur

Kt

momen torsi

tegangan geser dalam N / mm2

ut: kekuatan tarik pamungkas dalam N / mm2

yt: kekuatan luluh dalam N / mm2

S

saya

ic

VLD: Diagram beban vertikal

HLD: Diagram beban horizontal.

VBMD: Diagram momen lentur vertikal

HBMD: Diagram momen lentur horizontal

RBMD: Diagram momen lentur yang dihasilkan

Share:

Minggu, 03 Januari 2021

Kemperin Dukung Industri Hilirisasi Karet Alam

Kementerian Perindustrian (Kemperin) berkomitmen mendorong sektor industri pengolahan karet agar semakin produktif dan memiliki daya saing serta mampu melakukan diversifikasi produk dengan terus memacu program hilirisasi produk karet. Hal ini didukung potensi Indonesia yang menjadi produsen karet alam terbesar kedua di dunia.

conveyor belt


“Kontribusi sektor industri pengolahan karet nasional terhadap perolehan devisa mencapai US$ 3,422 miliar pada tahun 2019. Saat ini, terdapat 163 industri karet alam dengan serapan tenaga kerja langsung sebanyak 60.000 orang,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemperin, Doddy Rahadi, di Jakarta, Rabu (9/12/2020).

Doddy menyebutkan, produksi karet alam pada 2019 mencapai 3,3 juta ton, yang meliputi SIR (crumb rubber), lateks pekat, dan RSS (ribbed smoked sheet).

“Dari jumlah tersebut, masih perlu dioptimalkan lagi pemgolahannya di dalam negeri, yang saat ini telah meliputi produk hilir seperti ban, karet vulkanisir, alas kaki, rubber articles, serta manufacture rubber goods (MRG),” ungkapnya.

Pemerintah juga terus berupaya untuk meningkatkan harga karet alam. Langlah ini untuk mendongkrak kesejahteraan petani karet, penghasilan perusahaan karet dan nilai ekspor.

“Peningkatan penyerapan bahan baku oleh industri dalam negeri melalui program TKDN serta melakukan diversifikasi produk turunan karet, bisa menjadi salah satu upaya yang kita lakukan,” papar Doddy.

Upaya lain yang perlu ditempuh, misalnya melalui diplomasi internasional dengan negara-negara produsen dan konsumen karet alam dalam komunitas International Tripartite Rubber Council (ITRC) dan The Association of Natural Rubber Producing Countries (ANRPC).

“Pada tahun 2019, tiga negara, yakni Thailand, Indonesia, dan Malaysia yang tergabung dalam ITRC, sepakat untuk menerapkan instrumen Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) untuk mengurangi ekspor karet alam guna meningkatkan harga komoditas ini di pasar dunia,” imbuhnya.

Menurut Doddy, pihaknya melalui Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand Industri) Palembang siap mendukung hilirisasi karet alam melalui program penelitian, pengembangan inovasi, konsultasi, penjaminan kualitas produk, dan pelatihan transfer teknologi industri khususnya provinsi Jambi dan Provinsi penghasil karet lainnya.

Kepala Baristand Industri Palembang, Syamdian, menyampaikan, kolaborasi di antara stakeholder memegang peranan penting dalam pembentukan ekosistem industri karet alam. Selain itu dapat mendukung perumusan langkah strategis hilirisasi industri barang jadi karet serta pemberian usulan program rencana aksi sinergi untuk mengembangkan perkomoditi dan potensi lainnya.

“Baristand Industri Palembang memiliki teknologi yang siap untuk dimanfaatkan oleh calon wirausaha, contohnya ban pejal kursi roda, rubber tips untuk tongkat pasien, shock dumper, selang gas LPG, bantalan conveyor, karet otomotif, karpet, tegel, alas kaki dan paving block karet,” sebutnya.

Baristand Industri Palembang juga sedang mengembangkan teknologi pengolahan lateks menjadi karet keperluan medical device.

“Pada akhirnya hasil litbang prototipe barang karet sudah techno-proven dan economically feasible untuk diadopsi ke tenant,” ujar Syamdian. Bahkan, Baristand Industri Palembang juga siap menjadi Techno-Incubator dan Quality Assurance bagi pelaku industri di dalam negeri.

Upaya yang diinisiasi oleh Baristand Industri Palembang untuk mengembangkan industri hilirisasi karet alam, mendapat banyak dukungan dari stakeholder di Jambi. Contohnya adalah Pemerintah Daerah Provinsi Jambi melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi.

“Perlu adanya perencanaan strategi tahun 2021 dengan cara pembinaan wirausaha industri melalui pembukaan akses pasar, pendampingan dan pelatihan manajemen produksi dan penjaminan kualitas produk, pemberian bantuan peralatan permodalan yang dibutuhkan, serta membuka akses networking untuk kemudahan akses modal ke perbankan dan CSR dari perusahaan sekitar,” ujar Plt. Kepala Disperindag Provinsi Jambi, Rosnifa.

Sementara itu, PT. Bukit Asam (Persero), sebagai salah satu perusahaan pertambangan nasional menyatakan bahwa produk hilir berbasis karet sangat dibutuhkan oleh industri pertambangan dalam proses produksinya.

Kebutuhan rata-rata belt PT. Bukit Asam per tahun untuk produk berbasis karet dapat mencapai 13.000 m yang digunakan pada jalur conveyor dan unit mesin.

Berikutnya, kebutuhan Rubber Wave untuk Return Idler sebanyak 1285 ea yang digunakan pada jalur conveyor sebagai tumpuan belt.

Laging Pulley 90 set digunakan sebagai media penggerak dan tumpuan belt conveyor. Kebutuhan rata-rata side rubber (digunakan pada chute jalur conveyor untuk mencegah material jatuh lewat sisi samping chute) per tahun mencapai 65 roll.

“Sedangkan kebutuhan rubber H yang digunakan sebagai insert flexible coupling belt drive adalah sebanyak 600 ea per tahun dan ban alat berat sebanyak 539 ea per tahun,” papar Bambang Sigit Sumartono selaku Senior Manager PT Bukit Asam (Persero).

Bahkan, Bank Indonesia (BI) Wilayah Provinsi Jambi menyambut baik rencana dari pemerintah daerah Jambi tersebut dan menyatakan komitmennya membantu kemudahan pendanaan. BI akan membantu kemudahan pendanaan melalui skema pendampingan produk unggulan komoditas daerah.

Share:

Sabtu, 02 Januari 2021

Perhitungan Kebutuhan Daya dan Sistem Take Up pada Belt Conveyor Untuk Bulk Material

 2.4.    Daya Motor dan Nilai Take Up

Perubahan kapasitas angkut Belt Conveyor secara langsung akan mempengaruhi nilai Take Up yang dibutuhkan guna mempertahankan ketegangan Belt selain itu perubahan nilai kapasitas angkut Belt Conveyor juga akan mempengaruhi nilai daya yang dibutuhkan untuk operasional pengangkutannya. Berikut ini perhitungan yang dapat dilakukan untuk mencari daya motor dan nilai Take Up yang dibutuhkan untuk nilai kapasitas suatu Belt Conveyor
2.4.1. Tegangan Efektif Belt
Nilai tegangan efektif suatu konstrusi Belt Conveyor dapar dihitung dengan persamaan berikut ini :

Te      = Tx + Tyc + Tyr + Tym + Tm + Tp + Tam + Tac (lbs) 

Komponen rumus tegangan efektif Belt adalah dapat dihitung  dengan rumus berikut ini :

Tx     = L x Kx x Kt

Tyc    = L x Ky x Wb x Kt

Tyr    = L x 0.015 x Wb x Kt

Tym  = L x Ky x Wm

Tm    = ± H x Wm

Tam   = M x Vc

Dimana
Tx        = tahanan akibat gesekan pada idler (lbs)                 
Tyc      = tahanan Belt flexure pada Carrying idler (lbs)
Tyr       = tahanan Belt flexure pada Return idler (lbs)
Tym     = tahanan material flexure (lbs)
Tm       = tahanan material lift (+) atau lower (-) (lbs)            
Tp        = tahanan pulley (lbs)
Tam     = tahanan percepatan material (lbs)
Tac      = tahanan dari aksesoris (lbs)
L          = panjang conveyor (ft)
Kt        = faktor koreksi ambient temperature
Kx       = faktor gesekan idler (lbs/ft)
Ky       = faktor untuk menghitung gaya Belt dan beban flexure pada idler
Wb      = berat Belt (lbs/ft)
Wm     = berat material (lbs/ft)
Q         = kapasitas konveyor (tph)
v          = kecepatan Belt (fpm)
v0            = kecepatan initial material saat penjatuhan didaerah loading (fpm)
H         = jarak vertical material lift atau lower (ft)
2.4.1.1. Faktor Koreksi Ambient Temperatur (Kt)

Tahanan putaran idler dan tahanan flexure pada Belt meningkat pada operasi cuaca dingin. Pada cuaca dingin yang ekstrim diperlukan pelumasan lebih pada idler untuk mencegah peningkatan tahanan putaran idler. Nilai Kt sangat dipengaruhi temperatur tempat operasional, berikut nilai koreksi Ambient temperatur (Gambar.2.11)

Gambar.2.9. Kurva Nilai Kt Berdasarkan Temperatur Lokasi Operasional
                     (CEMA, 2002)

2.4.1.2. Faktor Gesekan Idler (Kx)
Nilai Kdapat dihitung dengan rumus (CEMA, 2002) :

 
Kx    = 0,00068(Wb+Wm)[Ai/Si](lbs/ft)

Dimana
A= 1,5 untuk 6-inch dia. Idler roll
A= 1,8 untuk 5-inch dia. Idler roll
A= 2,3 untuk 4-inch dia. Idler roll
A= 2,4 untuk 7-inch dia. Idler roll
A= 2,8 untuk 8-inch dia. Idler roll
2.4.1.3. Faktor Perhitungan Gaya Belt dan Beban Flexure pada Idler (Ky)
Kedua tahanan Belt terhadap flexure yang bergerak diatas idler dan tahanan beban flexure material diatas Belt yang bertumpu pada idler menghasilkan gaya tegangan Belt Ky adalah faktor perkalian untuk menghitung gaya tegangan ini. Nilai Ky dapat dilihat pada Tabel 2.5.


Tabel.2.5. Faktor Nilai Ky

Panjang Conveyor (ft)
Wb + Wm
(lbs/ft)
Persen Kemiringan
0
3
6
9
12
24
33
Derajat Kemiringan Rata-rata
0
2
3,5
5
7
14
18
1000
50
75
0,031
0,028
0,026
0,024
0,023
0,019
0,016
0,030
0,027
0,024
0,022
0,019
0,016
0,016
100
150
200
0,030
0,026
0,022
0,019
0,017
0,016
0,016
0,033
0,024
0,019
0,016
0,016
0,016
0,016
0,032
0,023
0,017
0,016
0,016
0,016
0,016
250
300
0,033
0,022
0,017
0,016
0,016
0,016
0,016
0,033
0,021
0,018
0,018
0,018
0,018
0,018
1400
50
75
0,029
0,024
0,024
0,016
0,021
0,016
0,016
0,028
0,021
0,021
0,016
0,016
0,016
0,016
100
150
200
0,028
0,023
0,019
0,016
0,016
0,016
0,016
0,029
0,020
0,016
0,016
0,016
0,016
0,016
0,030
0,021
0,016
0,016
0,016
0,016
0,016
250
300
0,030
0,020
0,017
0,016
0,016
0,016
0,016
0,030
0,019
0,018
0,018
0,018
0,018
0,018
2000
50
75
0,027
0,024
0,022
0,016
0,016
0,016
0,016
0,026
0,021
0,019
0,016
0,016
0,016
0,016
100
150
200
0,025
0,020
0,016
0,016
0,016
0,016
0,016
0,026
0,017
0,016
0,016
0,016
0,016
0,016
0,024
0,016
0,016
0,016
0,016
0,016
0,016
250
300
0,023
0,016
0,016
0,016
0,016
0,016
0,016
0,022
0,018
0,018
0,018
0,018
0,018
0,018
2400
50
75
0,026
0,023
0,021
0,016
0,016
0,016
0,016
0,025
0,021
0,017
0,016
0,016
0,016
0,016
100
150
200
0,024
0,019
0,016
0,016
0,016
0,016
0,016
0,024
0,016
0,016
0,016
0,016
0,016
0,016
0,021
0,016
0,016
0,016
0,016
0,016
0,016
250
300
0,021
0,016
0,016
0,016
0,016
0,016
0,016
0,020
0,018
0,018
0,018
0,018
0,018
0,018
2.4.1.4. Tahanan Pulley (Tp)
Tahanan Flexure Belt disekitar permukaan Pulley dan tahanan Pulley untuk berputar pada Bearing-nya. Nilai tahanan Pulley dapat dilihat pada Tabel 2.6.


Tabel 2.6. Tegangan Belt Untuk Memutar Pulley

Lokasi Pulley
Sudut wrapº
Tegangan Belt
Daerah kencang
150 – 240
200 lbs per Pulley
Daerah kendur
150 – 240
150 lbs per Pulley
Jenis Pulley lain
Kurang dari 150
100 lbs per Pulley


2.4.1.4. Tahanan Percepatan Material (Tam)
Merupakan tahanan akibat adanya perbedaan percepatan antara material yang jatuh dengan kecepatan Belt. Nilai tahanan percepatan material ini dapat dihitug dengan rumus berikut ini.

Tam = M x Vc

Dengan perhitungan nilai M dan Vc sebagai berikut :



M  = W/g

Vc =   V – V0

Dimana,
M      = Percepatan jatuh material
W      = Berat material yang jatuh detik
Vc     = Perubahan kecepatan (fps)
V       = Kecepatan Belt (fpm)
V0       = Kecepatan jatuh material (fpm)
2.4.1.5. Tahanan Aksesoris
Aksesoris conveyor antara lain : tripper, stacker, plows, Belt-cleaning equipment/scraper, dan skirtboard. Perhitungannya dapat dengan menggunakan rumus berikut ini.

Tac =Tbc + Tpl + Tsb (lbs)

Tbc = Tahanan plows
Nilai tahanan plow dapat dilihat pada Tabel 2.7.


Tabel 2.7. Discharge Plow Allowed

Jenis Plow
Tegangan ( lbs/in lebar belt)
Full V atau Plow tunggal yang dipasang miring (membersihkan seluruh material dari belt)
5,0
Partial V atau Plow tunggal yang dipasang miring (membersihkan sebagian material dari belt)
3,0


Tpl =  Tahanan dari peralatan Belt-cleaning/scraper
Scraper biasanya lebih dari satu dan bekerja menekan Belt.Tahanan yang dibutuhkan sekitar 2 sampai 3 lbs/inch dari lebar Belt. Nilai tahanan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

Tpl = n . 3 . b (lbs)

Dimana,
b          = Lebar Belt (inch)
Tsb      = Tahanan gesekan pada karet skirtboard
Nilai tahanan yang ditimbulkan oleh gesekan yang terjadi oleh karet skirtboard yang menyentuh Belt dapat dihitung dengan rumus berikut ini.

Tsb = ( 2 . Cs . Lb . hs2 ) + ( 6 . Lb ) (lbs)

Dimana
Cs = faktor dari beberapa material pada Tabel 2.8
Lb = Panjang skirtboard (ft)
Hs = Kedalaman material mengenai skirtboard = 0,1 x lebar Belt (in)


Tabel 2.8. Faktor Gesekan Beberapa Jenis Material

Material
Cs Factor
Alumina, pulverized, dry
0.121
Ashes, coal, dry
0.057
Bauxite, ground
0.188
Beans, navy, dry
0.080
Borax
0.073
Bran, granular
0.024
Cement, Portland, dry
0.212
Cement clinker
0.123
Clay, ceramic, dry fines
0.092
Coal, anthracite, sized
0.054
Coal, bituminous, mined
0.075
Coke, ground fine
0.045
Coke, lumps and fines
0.019
Copra, lumpy
0.020
Cullet
0.084
Flour, wheat
0.027
Grains, wheat, corn or rye
0.043
Gravel, bank run
0.115
Gypsum, 1/2" screenings
0.090
Iron ore, 200 lbs/cu ft
0.276
Lime, burned, 1/8"
0.117
Lime, hydrated
0.049
Limestone, pulverized, dry
0.128
Magnesium chloride, dry
0.028
Oats
0.022
Phosphate rock, dry, broken
0.018
Salt, common, dry, fine
0.081
Sand, dry, bank
0.137
Sawdust, dry
0.008
Soda ash, heavy
0.070
Starch, small lumps
0.062
Sugar, granulated dry
0.034
Wood chips, hogged fuel
0.009


2.4.2. Sistem Take Up
Berikut ini adalah fungsi sistem pengencang (Take Up) menurut Juanda Toha, 2002.
1.    Untuk menjamin bahwa tegangan terendah yang terjadi pada sabuk lebih besar dari tegangan minimum yang diperlukan untuk mencegah terjadinya slip antara pulley penggerak dengan sabuk
2.    Untuk mengkompensasikan perubahan panjang sabuk akibat mulurnya sabuk
3.    Sebagai cadangan panjang sabuk, akibat terjadinya penyambungan ulang (Replicing)
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses perencanaan sistem pengencang (Take Up), antara lain :
2.4.2.1.Panjang Pergerakan Sistem Pengencang
Untuk menjamin fungsi sistem pengencang sebagaimana mestinya, mak panjang pergerakan sistem pengencang harus diperhatikan dengan seksama. Besarnya panjang pergerakan sistem pengencang sangat bergantung pada jenis sabuk yang digunakan .Secara umum untuk sabuk dengan rangka kain, panjang pergerakan minimum adalah 1 – 3% dari panjang sabuk, sedangkan untuk sabuk dengan rangka baja panjang pergerakan minimum adalah   0,25 – 0,5 % dari panjang sabuk. CEMA merekomendasikan panjang pergerakan sebagai mana ditunjukan pada Tabel 2.9.


Tabel 2.9. Panjang Pergerakan Sistem Pengencang Yang Direkomendasikan


Penyambungan Mekanis
Penyambungan Vulkanisir
100%  nilai tegangan
75 atau kurang nilai tegangan
100%  nilai tegangan
75 atau kurang nilai tegangan
Screw Take Up
2%
1,5%
4%
3%
Automatic Take Up
1,5%
1%
2,5% + 2 ft

2.4.2.2. Lokasi Sistem Pengencang
Secara umum posisi sistem pengencang yang paling murah adalah pada sisi belakang untuk konveyor mendaki, karena tidak diperlukan tambahan pulley pengencang. Sedangkan untuk konveyor yang panjang, horizontal atau sedikit Incline posisi sistem pengencang yang baik adalah didekat sistem penggerak dikarenakan dapat secara cepat memberikan respon tegangan guna mencegah terjadinya Slip saat mulai dilakukan Start dan ketika ingin Stop. Pertimbangan lain yang perlu diperhatikan saat menentukan lokasi Take Up adalah kondisi ruang yang tersedia, kemudahan perawatan, dan pertimbangan ekonomis.
2.4.2.2. Perhitungan Sistem Pengencang
Berdasarkan fungsi dari adanya Take Up maka diperlukan sejumlah beban atau gaya yang diberikan agar ketengangan Belt terjaga dan operasional Belt Conveyor tidak terjadi Slip. Menurut Juanda Toha, 2002. Perhitungan beban Gravity Take Up dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
Mcw = Massa pemberat tambahan yang diperlukan (Kg)
Mtup = Massa pulley pengencang
Te      = Tegangan efektif sabuk

2.4.3. Daya Motor
Daya yang dibutuhkan Belt conveyor yang memiliki tegangan efektif, Te pada drive pulley dapat dihitung dengan rumus CEMA, 2007 sebagai berikut:




 Dimana ,
P          = Daya Belt (HP)
Te        = Tension efektif (lbs)
v          = Kecepatan Belt (fpm)

DAFTAR PUSTAKA

ARPM(2011)Conveyor and Elevator Belt HandbookIndianapolis: Association for Rubber Products Manufacturers, Inc.
CEMA. (2007). Belt Conveyor for Bulk Materials Six Edition 2nd Printing. USA: Conveyor Equipment Manufacturers Association.

Hartman, H.L. (1992)SME Mining Engineering Handbook. Colorado: Society for Mining Metallurgy and Exploration, Inc.

Nasher, Z. (2014). Perancangan Konveyor Spreader Kapasitas 1200 TPH Untuk Material Batubara dengan 0,8 Ton/M3. Skripsi, Fakultas Teknik: Universitas Brawijaya.

Peurifoy, R., Schexnayder, C., Shapira, A. (2006)Construction Planning, Equipment, and Methods. Mc-Graw Hill : New York.

Raymond, L. (2002). SME Mining Engineering Handbook: Colorado : Society for Mining Metallurgy and Exploration Inc.

Rudianto. (2013). Rancang Bangun Belt Conveyor Trainner Sebagai Alat Bantu Pembelajaran. Jurnal Teknik Mesin Politeknik Kediri, 4(2). 15-26.

Subba, R. (2011). Mineral Benefication. Boca Raton: CRC Press.

Swinderman PE, R Todd., Larry J Goldbeck & Andrew D Marti. (2002), The Practical Resource for Total Dust & Material Control. Illinois: Martin Engineering.


Toha, J. (2002). Perancangan, Pemasangan, dan Perawatan Konveyor Sabuk dan Peralatan Pendukung. PT. Junto Engineering: Bandung.
Share:

PIG LAUNCHER

PIG LAUNCHER

Rubbersheet

Rubbersheet

Tools Splicing Lengkap

Fastener Flexco

Fastener Flexco
Fastener Flexco

POLYURETHANE PRODUCT

RUBBER SKIRT

POLY PIG

BIDI PIG

ROUND WHEEL

PROMO MINGGU INI

FLEXTANE PRODUCT

Support

HUBUNGI KAMI

Nama

Email *

Pesan *